Di jodohkan

5.1K 253 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sepanjang jalan laki-laki yang menaiki mobil hitam itu merenung, atas apa yang tadi dia ucapkan kepada gadis bernama Haliyah.

Ridwan menghela napas panjang, menghentikan mobilnya sejenak setelah mendengar suara dering ponsel berbunyi tak jauh dari tempat dia duduk.

Laki-laki mengambilnya, membaca kalimat yang membuat napasnya terengah.

|Mas, Pulang Bunda mau kenalin kamu sama anak temen Bunda.|

Ridwan mendengus kesal, dia menyimpan lagi ponselnya di tempat semua. Lagi-lagi Ridwan merenung, permintaan yang dilontarkan oleh sang Bunda tidak terlalu buruk untuknya dan itu bisa menjauhkan dirinya dari gadis yang menganggunya setiap saat.

Tidak berpikir panjang, Ridwan mengambil lagi ponsel miliknya. Membalas pesan yang dikirimkan oleh sang Bunda.

|iya|

Laki-laki itu mulai menstater mobilnya kembali, melewati berbagai macam tikungan ke kanan dan ke kiri. Ridwan menghentikan mobilnya tempat di rumah, dia terdiam sejenak. Matanya menatap dua mobil yang terparkir di depan rumahnya. Sudah datang, gumamnya.

Ridwan membuka pintu mobilnya dengan ragu, dia melihat ke bawah menatap sepatu miliknya. Perasaan tidak menentu saat ini, antara siap atau tidak bertemu dengan seseorang yang nantinya pasti akan menjadi miliknya–Istrinya.

Ponsel miliknya kembali berdering, Kila menghubunginya sekarang.

"Mas di mana?"

Ridwan terdiam, dia menghela napas panjang sebelum akhirnya membuka mulutnya. "Di depan."

"Oke, cepat masuk Ibu udah ngomel-ngomel tau engga."

"Iya."

Ridwan memutuskan untuk masuk, membuka pintu rumah miliknya dengan ragu.

Bismillahirrahmanirrahim

Laki-laki itu mengambil napas panjang. "Assalamu'alaikum!"

Jihan tersenyum tipis, ada perasaan jengkel dengan sang anak. Laki-laki yang berada di ambang pintu itu telat beberapa menit.

"Walaikumsalam!"

"Walaikumsalam, sini Mas duduk sebelah Bunda."

Ridwan mengangguk, duduk di sebelah sang Bunda. Jihan menepuk paha sang anak sembari terkekeh. "Mas kenalin ini Dinda, lulusan Mesir."

Mas Rid! Nikah, yuk?  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang