Haliyah Nikah, Yuk?

5.9K 276 3
                                    


وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {مَنْ تَزَوَّجَ فَقَدْ أُعْطِيَ نِصْفَ الْعِبَادَةِ.

Dari Anas Bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menikah maka sungguh ia telah diberi setengahnya ibadah,” (HR Abu Ya'la).

Dari Anas Bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang menikah maka sungguh ia telah diberi setengahnya ibadah,” (HR Abu Ya'la)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Haliyah menghentikan langkah kakinya—menghela napas, selagi membawa koper miliknya. Matanya menatap sekeliling, tampak begitu ramai. Pelaminan begitu indah, bernuansa putih dan coklat.  Banyak orang yang berlalu lalang di sini, mereka sibuk mendekor yang tampak kurang.

Gadis itu menyerka air matanya, sulit rasanya. Tapi bagaimana lagi, takdir tidak memihak pada dirinya. Jodoh laki-laki itu orang lain, bukan dirinya.

Tubuhnya dipeluk seseorang tidak lain adalah Kila, dia tersenyum masam. Gadis itu terus mengoceh sembari menarik tangan Haliyah menunggu kamar yang akan dia tempati bersama Kila tentu saja.

Haliyah tidak mendengarkan hanya fokus melangkah, gadis itu menoleh kearah kanan netranya menatap sosok laki-laki yang sedang tersenyum selagi berbicara dengan sosok wanita setengah parubaya di depannya.

Laki-laki berbalut kemeja hitam tampak begitu tampan, dengan sopan santun membuatnya begitu di segani banyak orang.
Haliyah mengalihkan pandangannya, dia kembali berjalan mengikuti Kila.

__

Ridwan memandang tubuhnya di cermin besar di depannya. Tubuhnya berbalut pakaian berupa jas berwarna putih, tidak lupa peci yang senada dengan jasnya membalut rambut hitamnya.

"Bismillah," gumamnya, awal yang baru ada di depan matanya. Memulai yang baru dan tanggungjawab baru yang dia pegang, menjadi sosok suami dan juga sosok Ayah kelak.

Menikah tanpa cinta bagaikan madu manis untuk di coba. Suara pintu terbuka dari luar, membuatnya menoleh kearah daun pintu.
Ternyata Kila dan juga Haliyah  berada di ambang pintu.

Kila tersenyum, dia memeluk tubuh Ridwan dengan erat. "Ciee, yang mau nikah. Semoga langgengnya, Mas, Kila selalu doa yang terbaik buat Mas sekarang sampai nanti dan semoga kak Dinda menerima apa yang ada di Mas sekarang, sifat Mas tentunya. Senyum, Mas harus happy."

Ridwan mengusap punduk kepala Kila. "Iya, Mas juga minta tolong turunkan jodoh buat Adek Mas ini. Supaya cepat nyusul dan engga jomblo lagi dari lahir."

Kila mencubit perut laki-laki itu, Ridwan tertawa ringan. "Ishh, Mas nyebelin!"

Haliyah tersenyum kaku, dia sembari tadi memperhatikan dua manusia dihadapanya. Dengan perasaan campur aduk melihat sosok laki-laki yang selalu di dambakannya ada di depan matanya.

Ridwan menoleh sekilas kearah Haliyah yang tersenyum kaku lalu menunduk. Ia melepaskan pelukan dari Adiknya, menyuruh mereka turun. Kila menarik tangan Haliyah sembari berseru. "Ayo!"

Mas Rid! Nikah, yuk?  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang