Ridwan

5.3K 246 1
                                    

"Jika wajah yang telah membuatmu jatuh cinta bagaimana caramu mencintai Allah yang tidak berupa."

(Ali Bin Abi Thalib)

(Ali Bin Abi Thalib)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Sini Haliyah, Tante kenalin sama anak Tante." Haliyah mengangkat wajahnya, saat tidak sengaja Ridwan kembali menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Kamu!"

Haliyah meringis pelan di tempatnya. "Sini." Wanita di depannya menyuruhnya mendekat.

Gadis itu menghela napas pelan, berjalan dengan ragu-ragu sembari menundukkan kepalanya. "Ini Ridwan, anak Tante." Jihan kembali mengulang kalimat tersebut, membuat Ridwan dan Haliyah kembali meringis pelan.

Haliyah mengangguk, enggan untuk menoleh ke atas. Jihan tersenyum tipis, dia menepuk pundak anaknya pelan. "Mandi dulu sana."

Ridwan mengangguk, Haliyah kembali menghela napas setelah laki-laki itu pergi dari hadapannya. "Kenapa?" tanya Jihan pelan.

Haliyah menggelengkan kepalanya, dia canggung dengan posisinya saat ini dan mengapa laki-laki itu sangat tampan jika pulang bekerja.

Haliyah saat ingin melihat laki-laki itu setiap pulang bekerja.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya. "Hua ... Bunda," teriak Haliyah di dalam hati.

Haliyah berjalan ragu kearah Jihan, memejamkan matanya sejenak. Terlalu lama di sini, takut Bundanya heboh karena dirinya tidak kunjung pulang.

Dengan ragu Haliyah bersuara, untuk meminta izin pulang sekarang.

"Tante!" panggil Haliyah.

Wanita parubaya itu menoleh, dia tersenyum tipis. "Ya, kenapa Liyah?" tanya Jihan.

Haliyah memainkan tangannya. "Itu ... Em, Haliyah ijin pulang udah malam." Gadis itu mendecak di dalam hati, begitu aja takut.

Jihan mengangguk paham. "Oh, iya. Tapi pulangnya di anter anak Tante Ridwan."

Haliyah sontak menggelengkan kepalanya. "Engga papa, Tante. Liyah bisa sendiri kok."

"No, ini udah malam engga baik gadis seperti kamu pulang sendiri engga bawa kendaraan lagi." Jihan tidak menyetujui ucapan dari Haliyah.

Gadis itu menunduk, kalau saja motor kesayangan tidak rusak mungkin saat ini dia sudah pulang sedang selamat. Tanpa harus pulang bersama dengan Ridwan.

Mas Rid! Nikah, yuk?  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang