5

1.7K 156 20
                                    

Satu bulan telah berlalu. Jadwal Trigger pun juga kian padat. Saat ini, Trigger sedang bersiap melakukan konsernya. Tapi, salah satu member terpenting tak kunjung datang. Tenn, Kujou Tenn saat ini belum memunculkan batang hidungnya, membuat dua member yang lain panik karena waktu untuk memulai konser mereka semakin mepet.

"Di mana bocah itu?!!" ucap Gaku frustasi.

"Tenn baik-baik saja kan? Kenapa dia tak kunjung datang?" kata Ryuu cemas.

"Aku juga tidak tau Ryuu," balas Gaku.

Berkali-kali Gaku berusaha untuk menghubungi Tenn sambil bolak-balik kesana-kemari tapi hanya suara operator yang terdengar. Sedangkan Ryuu terus melihat jam dan pintu keluar-masuk secara bergantian terus-menerus.

"Ck......kemana sih tu anak!!" ucap Gaku kesal.

"Maaf konser akan dimulai 10 menit lagi," ucap salah satu staf.

"Ah... tolong tunggu sebentar, salah satu member kami belum datang," kata Ryuu.

"Tolong beri kami waktu. Dia akan segera datang," tambah Gaku.

"Baiklah, tapi kita tak bisa menunggu lama," balas staf itu.

"Ha'i" kata Ryuu dan Gaku bersamaan.

"Bagaimana? Tenn sudah datang?" tanya Anesagi.

"Belum manager, Tenn juga tak bisa dihubungi," kata Gaku.

"Bagaimana ini?" ucap Anesagi cemas sambil menggigit kuku ibu jarinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain, saat ini Tenn sedang berusaha berlari sekuat tenaganya. Dia sudah hambir terlambat datang ke konsernya sendiri. Bukan tanpa alasan dia terlambat. Tadi Riku kambuh jadi dia harus merawat adiknya terlebih dahulu. Ingat! Adiknya prioritas pertama.

Dan kenapa Tenn berlari? Dia sebenarnya sudah naik taxi tadi, cuma karena jalanan macet dan dia hampir terlambat, alhasil dia harus lari untuk mengejar waktu.

Saat Tenn sedang berlari....

Duaakk

"Ah...maafkan aku, aku sedang terburu-buru," ucap Tenn.

"Daijoubu?" tanya seseorang berambut hijau dan berkacamata kapada Tenn.

"Wathasi no problem desu," kata orang berambut kuning dengar logat aneh yang ditabrak Tenn.

"Lain kali hati-hati," ucap orang berbadan tinggi dan berambut agak panjang.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku harus pergi," kata Tenn langsung melanjutkan larinya.

Sedangkan ketiga orang itu hanya bisa terbengong melihat Tenn lari.

"Sepertinya aku kenal orang itu," ucap orang berkacamata melihat Tenn dengan penyamarannya tadi.

"Eh.....Yama-san kenal? Siapa?" tanya orang yang bertubuh tinggi tadi atau lebih tepatnya Tamaki, Yotsuba Tamaki.

"Entahlah Tama," jawab orang yang dipanggil Yama-san tadi. Atau lebih tepatnya dia bernama Yamato, Nikaido Yamato.

"Wathasi juga sepertinya familiar desu, tapi wathasi don't know desu~" kata orang berambut pirang,Nagi, Rokuya Nagi.

"Sudahlah, ayo kita cepat yang lain pasti sudah menunggu," ucap Yamato.

"Ha'i/yes desu" jawab Tamaki dan Nagi bersamaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa kalian lama?!!" marah sesorang bertubuh kec eh....mungil sambil berkacak pinggang dan jangan lupakan muka marahnya yang tentu saja tidak menyeramkan. Dia adalah Izumi Misuki.

"Maafkan kami Mitsu tadi ada sedikit masalah," kata Yamato mewakili Nagi, dan Tamaki.

"Sudahlah nii-san, lebih baik kita segera masuk," ucap pemuda di samping Mitsuki yang jauh lebih tinggi. Dialah Izumi muda, Izumi Iori, adik dari Izumi Misuki.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang