Mobil itu melaju dengan cepat di keramaian jalan. Anehnya walau malam kian larut, aktifitas mengemudi di jalan antar kota ini juga tak sepi dari kendaraan. Entah sudah berapa kali Yuki berusaha menyalip mobil ataupun kendaraan lain itu. Huh...kenapa mereka tak kunjung mendapatkan bus itu! Sial!
"Apa kalian yakin si Kujou itu tidak berbohong?" tanya Gaku. Gaku cuma curiga bahwa semua ini hanya omong kosong belaka untuk menyibukkan mereka dengan sesuatu yang tidak nyata. Dia cuma khawatir kalau saja ini semua hanya dalih untuk menjauhkannya mereka dari teman-teman mereka dan menyakitinya.
"Mari kita berpikir positif untuk menganggap ini adalah kebenaran. Karena kita tak bisa melewatkan seinci informasi pun. Jika ini cuma tipuan, kita akan mengejar Takamasa bahkan hingga ke ujung neraka sekslipun!" geram Yamato.
"Bicarakan ini nanti! Yang harus kita lakukan adalah menambah kecepatan dan mencari bus itu!" peringat Nagi.
Yuki mengangguk setuju lalu menambahkan kecepatannya.
Selang beberapa menit mereka menambah kecepatan, dari arah depan, lebih tepatnya di depan sebuah Van putih, mereka melihat terdapat bus biru yang sedang melaju.
"Apakah itu?!" tunjuk Gaku heboh. Tapi sayang plat nomor belakangnya tak terlihat jelas karena faktor jarak dan tertutup sebagian oleh Van itu.
Yuki yang mendengar seruan dari Gaku segera berusaha untuk menyusulnya.
"Coba baca plat nomornya!" perintah Yuki saat mobil mereka mendekati bus itu.
/20-20/
!!
"20-20!!" teriak Yamato.
"Akhirnya ketemu!!" kata Yuki tersenyum.
Tapi, senyum itu tak berselang lama. Karena tiba-tiba saja bus itu melaju menambah kecepatannya dan langsung melesat ke depan.
"Sial! Kita tak boleh kehilangannya!!" teriak Nagi.
"Diam! Aku tau!" kesal Yuki. Tak mau kalah dan kehilangan jejak, Yuki menambahkan kecepatannya. Adegan menerobos dan mendahului pengendara lain dengan kecepatan tinggi persis di film tak terhindarkan. Kakinya terus menginjak gas dan tangan yang lihai memutar roda kemudi ke kiri dan kekanan dengan percaya dirinya. Terkadang mobil itu memanufer tajam meninggalkan jejak roda pada aspal di saat menyempil di antara jarak kecil antar pengendara mobil. Sial! Busnya sangat cepat! Itu bus atau roket!!
"Senpai, sedikit lagi!!" ucap Yamato memberi semangat.
Yuki semakin gencar menambah kecepatan. Menghiraukan semua aturan mengemudi, tunggu bukannya kalau itu ia sudah lakukan dari tadi? Huh...syukurlah tidak ada polisi atau jangan tanya lagi kelanjutannya. Lupakan soal polisi atau aturan berkendara! Sekarang ia sudah mulai bisa menyusul bus itu. Yang harus ia lakukan adalah agar bisa sejajar dengan bus itu dan entah bagaimana caranya membuat bus itu berhenti.
Mobil mereka semakin sejajar dengan bus. Yuki juga berusaha sedekat mungkin dengan bus itu memotong jarak yang awalnya jauh. Saat dirasa cukup dekat, Yuki pun melancarkan aksinya untuk membuat bus itu berhenti melaju.
Tinn!!
Tinn!!
Tinn!!
Klakson dengan keras ia bunyikan berkali-kali, menimbulkan efek bising yang nyaring. Tapi, pengemudi bus itu tak kunjung sadar bahwa mereka menargetkannya untuk jadi tujuan klakson dibunyikan. Dia hanya berfikir bahwa mereka mengelakson orang lain yang ada di belakang atau sampingnya. Atau mungkin juga si pengendara ini cuma berfikir mereka adalah sekelompok remaja iseng yang suka mengelakson orang lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Storie brevi"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...