Brrakkk!!
"Tenn!!"
"Tenn dimana kamu?!"
"Riku?"
"Apakah kalian ingat kamar Riku?"
Ya para idol telah sampai dan langsung membuat keributan karena kepanikan mereka.
Tenn yang mendengar kebisingan itu pun segera ke luar dari ruangan dokter Sora ke ruang tamu.
"Bisakah kalian sedikit memiliki sopan santun! Riku baru saja selesai ditangani dan butuh iatirahat!!" kata Tenn sambil menuruni tangga secara perlahan dengan tangan yang memegang pinggiran tangga anggun.
"Bagaimana keadaan Riku?" tanya Momo.
"Dimana Riku? Riku baik-baik saja kan?" kata Mitsuki bertanya dengan panik.
"Diam! Aku akan antar kalian. Tapi ingat, jangan berisik!"
Mereka hanya mengangguk dan mengikuti langkah Tenn yang akan mengantar mereka ke kamar Riku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sesampainya mereka di kamar Riku, pemandangan yang tersaji di depan mereka membuat mereka sesak dan tanpa sadar meneteskan air mata.Mereka melihat anak ceria yang beberapa hari lalu berlarian di mall sambil mencoba berbagai mainan di time zone kini terbaring lemah tak berdaya. Bahkan ini lebih parah saat mereka melihat si Surai Crimson itu kambuh di awal pertemuan mereka. Kini tangan kecil itu yang selalu tak bisa diam, entah apapun itu ia pegang dan mainkan juga terkadang berantakan saat dia sedang makan persis seperti bayi yang baru belajar makan, ditusuk oleh jarum infus. Kulitnya yang memang putih bertambah putih, putih pucat. Dada yang naik turun tidak teratur. Banyak alat dan selang yang menempel ditubuhnya seperti akan menelannya hidup-hidup. Dan juga wajah yang dipenuhi senyuman kini pucat dan menyisakan ekspresi menyiksa yang nyata. Dahi dipenuhi keringat dingin, mulut yang seperti ikan yang dipisahkan oleh air yang tertutupi masker oksigen. Oh dan jangan lupakan tubuhnya yang menggigil jelas terlihat. Sungguh ini pemandangan yang sangat buruk.
"RIKU!!"
"Riku...hiks...hiks...kenapa jadi seperti? Hiks hiks," Momo tak bisa menahan tangisnya lagi. Dieluslah Surai Crimson itu pelan seakan jika dia berlaku kasar sedikit saja Riku akan mengalami kesakitan.
"Keadaannya parah sekali," kata Yamato dengan ekspresi sedih.
"Riku!! Hiks...hiks....Riku..." keadaan Mitsuki tak jauh berbeda dari Momo. Dia langsung menangis melihat adik kecilnya yang tak terbedaya terbaring dengan dililit alat-alat entah apa itu. Mitsuki langsung memeluk Riku tentu saja dengan tidak menekannya.
Sedangkan satu emak lainnya, Sougo hanya melihat Riku dengan air mata bak air terjun. Pandangannya kosong dan perlahan mendekati Riku.
"Riku-kun...." kata Sougo seperti bisikan dengan tamgan yang meraih beberapa helai rambut merah Riku.
Yang lain juga tak jauh beda. Mereka sangat sedih dengan keadaan bocah Crimson itu dan berharap kesembuhannya. Mereka ingin melihat senyumannya lagi, bermain bersama lagi, dan melakukan banyak hal bersama. Mereka bahkan sudah membuat agenda 'hal yang akan dilakukan bersama Riku' dengan semangat dan tentu saja menjadi daftar yang panjang. Tapi semua seakan pupus setelah melihat keadaan Riku tadi.
"BAGAIMANA KAU MENJAGANYA TENTEN?!! KENAPA RIKKUN JADI SEPERTI INI?!! APAKAH KAU TAK BECUS MENJAGANYA?!! JIKA KAU TAK BISA BIARKAN RIKKUN TINGGAL DI DORM IDOLISH6 DAN KAMI AKAN MENJAGANYA!!" Tamaki tiba-tiba berteriak.
Tamaki terus saja berteriak dan mengatakan seluruh kemarahannya ke Tenn membuat idol yang ada di dekatnya, Yuki berusaha menenangkannya.
"RIKKUN SAKIT KARENA KAMU LALAI MENJAGANYA!! KAU SELALU SIBUK!! SERAHKAN RIKKUN KE KAMI DAN KAMI AKAN MERAWATNYA DENGAN BAIK!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...