"Ka...kamu..."
"Kujou.... Takamasa!"
"Ada apa Tenn? Kenapa kau sangat terkejut?" tanya orang yang ternyata Takamasa itu santai.
"Ke..kenapa?"
"He? Ku pikir kau tau selama ini adalah perbuatan ku. Ternyata kau tak sepintar itu ya. Tak masalah tak masalah, yang penting suara emasmu itu masih berfungsi maka impianku untuk membuatmu menjadi Zero masih bisa terwujud," ujar Takamasa.
"JADI DALANG DIBALIK INI SEMUA ADALAH KAU!!"
"Ck, tak perlu berteriak. Kau tak perlu semarah itu. Lagipula apa untungnya adikmu yang penyakitan itu terus hidup. Lebih baik dia mati bukan? Dia akan lebih bahagia karena tak perlu merasakan sakit lagi, dan aku sedang membantu adikmu untuk datang ke gerbang kematiannya. Aku baik kan?" kata Takamasa sedeng dan jangan lupakan seringainya.
"BAHAGIA APANYA?!! LEBIH BAIK APANYA HAH!! KAU! BERANINYA KAU MENYAKITI ADIKKU!!"
"Kenapa aku tidak berani?" tanyanya main-main.
"Kau!!" kata Tenn sambil menunjuknya tidak sopan.
"Kupikir... kupikir yang menjadi dalang semua ini adalah Yaotome sacho. Ternyata..." kata Tenn menyesal telah memfitnah sachonya itu.
"Yaotome Sousuke? Kenapa kau berfikir dia adalah orangnya? Yah apapun itu aku tak peduli sih" katanya acuh.
"Sejak kapan?" tanya Tenn dengan suara rendah dan jangan lupakan kepalan tangannnya menahan emosi serta kepalanya yang menunduk tatkala mengajukan pertanyaannya.
"Ha?"
"Sejak kapan kau tau soal adikku?!!" bentaknya sambil menatap tajam mata Takamasa.
"Ah itu! Kupikir apa. Sejak awal!" seru Takamasa bersemangat.
"Kau pikir aku tak mengetahuinya hanya karena kau menyembunyikannya ha? Hahahaha, dasar naif! Aku sudah menyeledikimu dan mengawasimu selama ini! Jangan coba-coba meremehkan ku!" katanya lagi tapi kali ini dengan sorot mata penuh ancaman.
"Lalu kenapa selama ini kau diam saja dan seolah tak mengetahui semuanya!"
"Itu karena awalnya ku berfikir bahwa adikmu bukanlah ancaman untuk karir idolmu, tapi ternyata aku salah, dia sangat SANGAT SANGAT MENGGANGGU! Jadi...aku putuskan untuk melenyapkannya. Dengan begitu "anakku" tak kan terhambat lagi untuk menjadi Zero! Hahahaha..."
"Dasar gila!! Kau terlalu terobsesi dengan Zero hingga kau rela menjadi orang jahat!"
"Ya benar, lalu kenapa ha? Kau tau, aku meracuni adikmu sedikit demi sedikit agar jika adikmu mati kau akan berfikir adikmu mati karena penyakitnya. Tapi ternyata kau malah mengetahuinya dan mencari tau penjahat dibalik ini semua. Dan ya, aku harus mempercepat proses kematian adikmu. Ini salahmu Tenn! Adikmu tersiksa karenamu! Jika kau tak mencari penjahatnya adikmu akan mati dengan tenang karena racun itu! Jangan salahkan aku Tenn!"
"Dasar orang sinting! Psikopat! Cepat berikan penawar racunnya!!"
"Wow wow wow, santai saja Tenn. Tak perlu terburu-buru. Bagaimana kalau kita buat kesepakatan?"
"Persetan dengan kesepakatan! Aku hanya butuh penawar racunnya!!" teriak Tenn
Tanpa mendengarkan teriakan Tenn, Takamasa terus berbicara.
"Kesepakatannya mudah, kau hanya perlu memenangkan BoW besok dan voila! Penawar racunnya akan kau dapatkan! Mudah bukan? Jadilah anakku yang baik maka aku akan dengan senang hati memberikannya!"
Tenn terdiam
"Oh iya, jangan coba-coba berfikir untuk diam-diam mencuri penawar itu dariku karena penawar itu terdapat di tempat paling aman dan kau tidak akan pernah menemukannya," tambah Takamasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...