40

780 93 49
                                    

Dising hari yang panas sepanas hati Tenn saat ini, Tenn sedang berusaha fokus untuk belajar segala gerakan koreografi grupnya itu. Berusaha fokus? Ya sebenarnya Tenn memang sendari tadi tidak fokus dikarenakan kejadian mengejutkan kemarin, penemuan mayat kucing. Hal itu terus teringang-ngiang dipikirkannnya dan menjadi momok menakutkan untuk keamanan adiknya. Siapa pria itu? Kenapa dia melakukan hal itu? Itulah pertanyaan pertanyaan yang muncul dibenaknya. Segala spekulasi pun bermunculan berusaha menebak identitas eksistensi serba hitam yang jadi tamu tak diundangnya kemarin.

'Hah... seberapa kali pun aku memikirkannya tetap saja aku tidak tau identitas orang itu! Aku harus apa?!' batin Tenn frustasi.  Tapi Tenn berusaha tenang karena dia tak ingin membuat teman-temannya mengkhawatirkannya. Dia ingin menyelesaikan ini sendiri dulu dan tidak ingin teman-temannya terlibat, yah setidaknya untuk sementara. Saat situasi memburuk nanti, ia baru akan meminta bantuan teman-temannya.

"Kita istirahat dulu!" Teriak Gaku.

"Hah... akhirnya...." ucap lega Ryuu dan langsung duduk untuk mengistirahatkan badannya. Sepertinya Ryuu sudah kelelahan sendari tadi.

Melihat rekannya istirahat, Tenn juga mendudukkan diri di sebelah membernya yang memiliki image "seksi" itu dan mulai merilekskan badan.

"Aku ingin pulang..." lirih Tenn.

"Kau mengatakan apa Tenn?" tanya Ryuu yang tadi seperti mendengar gumaman dari Tenn.

"Aku ingin pulang," ulang Tenn.

"Kau mencemaskan Riku ya?" tanya Ryuu.

"Aku mencemaskan dan merindukannnya," jawab Tenn.

"Kau lengket banget dengan adikmu Tenn. Aku jadi ragu mana yang kakak dan mana yang adik melihat sifat manjamu itu ke Riku," saut Yamato yang ternyata Idolish6 juga sedang istirahat. Para member pelangi itupun mengerubungi Tenn untuk ikut dalam percakapan.

"Bagaimana keadaan Riku Tenn?" tanya Gaku ikut nimrung setelah tadi menghilang.

Brakkk

"Minna!! Aku bawakan kalian minuman dan cemilan untuk istirahat!! Para kohaiku yang manis pasti lelah kan setelah latihan?" teriak Momo dengan suara yang "kecil" setelah membuka (membanting) pintu dengan "sopan". Sedangkan Yuki dibelakangnya hanya tersenyum, tidak heran dengan kelakukan partnernya, sudah biasa.

"Wah Momorin baik sekali!!" kata Tamaki kegirangan setelah menemukan makanan favoritnya diantara camilan yang lain, ou-sama puding.

"Senpaimu ini memang baik!" ucap Momo bangga dengan menepuk dadanya.

"Terimakasih senpai," ucap Mitsuki mewakili yang lain yang sepertinya tidak akan berterima kasih karena sudah sibuk dengan minuman dan camilan dihadapan mereka. Biasa kohai no akhlak:)

"Kalian sedang ngomongin apa tadi, sepertinya seru?" tanya Yuki.

"Kami tadi membicarakan Rikkun!" ucap Tamaki dengan sendok kecil dimulutnya.

"Riku? Tenn! Anakku baik-baik saja kan? Kan? Kan? Awas ya kalau anakku kenapa-kenapa, kucincang kau!!" ucap Momo dengan pisau ditangannya yang entah dapat darimana.

"Momo tenang. Tenn, Riku baik-baik saja kan?" tanya Yuki.

"Riku baik-baik saja, dia memang sering tertidur dan mudah lelah, tapi dia baik-baik saja," jawab Tenn.

"Apakah benar seperti itu?" tanya Momo tidak percaya, seakan insting ibunya mendeteksi kebohongan dari ucapan Tenn tadi.

"Tidak ada yang kau sembunyikan kan?" tanya Momo mengintrogasi.

"Ti-tidak...buat apa aku berbohong," ucap Tenn gugup.

"Tenn jangan sembuyikan apapun dari kami Tenn, ingat itu! Kau bisa mengatakan apapun pada kami," peringat Momo.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang