Ceklek
"Riku?"
"Tenn....hah...nii.... hah"
"Riku!" Tenn langsung menghampiri Riku untuk mengecek keadaannya.
"Bagaimana keadaanmu? Apa masih sesak? Ada yang sakit? Atau kepalamu pusing?" tanya Tenn sambil meneliti tubuh Riku.
"Tenn....hah...nii...hah...se..sak...hah...uhuk...uhuk.." kata Riku sambil berusaha menetralkan nafasnya.
Mendengar itu, Tenn langsung menoleh dan bertanya pada Bibi Mai.
"Bibi, apakah sudah memanggil Sora-san?" tanya Tenn.
"Sudah Tenn-sama," jawab Bibi Mai sopan.
Tenn hanya mengangguk menanggapi. Dia akan bertanya pada Sora-san nanti, sekarang dia ingin menemani Riku terlebih dahulu.
Dieluslah pipi pucat itu. Nafas Riku masih belum juga normal, itu membuat Tenn ikut sesak melihat adiknya kesulitan bernafas.
Lalu Tenn menoleh lagi ke arah Bibi Mai yang masih disitu dan masih memegang nampan berisi bubur, air putih,dan piring kecil yang berisi obat Riku.
"Riku pasti sulit makannya? Bibi, berikan nampan itu, biar aku saja yang menyuapi Riku," kata Tenn.
"Ini Tenn-sama," ucap Bibi Mai sambil memberikan nampan itu.
"Kau boleh pergi bi,"
"Ha'i Tenn-sama, saya permisi," kata Bibi Mai lalu keluar kamar Riku.
"Riku, makan dulu ya sayang biar cepet sembuh"
"Ta..hah..pi...hah..ma..sih..hah se..sak...hah" Riku masih kesulitan berbicara.
"Uhuk uhuk"
"Riku..."
"Riku istirahat dulu ya, Tenn-nii akan panggil Sora-san"
Riku hanya mengangguk karena ia terlalu lemas dan tak sanggup berbicara terlalu lama. Dadanya benar-benar sesak.
Sora pun datang bersama Tenn dan memasuki kamar Riku.
Dilihat Riku yang tertidur dengan kondisi yang masih sama.
"Dari tadi belum juga normal nafasnya?" tanya Sora selaku dokter pribadi Riku. Sora ini memang telah menjadi dokter Riku saat Riku masih kecil dan ialah yang selalu menangani Riku. Jadi dia tau keadaan Riku jauh lebih baik dari dokter yang lain.
"Belum" jawab Tenn singkat.
Sora pun langsung mengambil peralatannya dan melakukan pemeriksaan. Lama dia berkutat dengan alat-alat itu hingga mampu membuat Riku lebih bisa bernafas walaupun belum sepenuhnya lancar.
"Bagaimana keadaannya Sora-san?" tanya Tenn.
"Sebaiknya kita bicara di ruangan ku," kata Sora. Sora memang mempunyai ruang kerjanya sendiri di sini dan tentu saja itu untuk meneliti berbagai macam obat untuk Riku.
Tanpa berkata apa-apa lagi, Sora langsung menuju ke ruangannya dan tentu saja diikuti oleh Tenn.
~di Ruangan Sora~
"Jadi..." tanya Tenn.
"Huh...begini Tenn, paru-paru Riku semakin lama semakin buruk. Bukan hanya karena asmanya, tetapi karena kecelakaan itu juga. Kau harus segera mendapatkan donor itu Tenn," kata Sora menjelaskan.
"Begitukah...tapi, mencari pendonor itu sulit. Huh... seandainya aku bisa jadi pendonor sudah kulakukan dari dulu"
"Organmu dan adikmu tidak cocok. Itu tidak bisa dilakukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...