51

645 79 55
                                    

Setelah acara penyerahan hadiah, Idolish6, Trigger, dan Re:Vale langsung beranjak dan pergi dari sana. Sebenarnya ada acara ramah tamah yang akan diadakan setelah penyerahan trofi, tapi siapa yang peduli dengan acara yang tidak penting itu, yang lebih penting sekarang adalah pergi ke Rumah Takamasa dan mengambil penawar racunnya!

"Ayo cepat kita pergi!" ucap Tenn tak sabaran.

Mereka pun pergi dari sana dengan cara berlari. Jangan heran mereka melakukan itu, mereka sedang dikejar waktu. Tapi, saat mereka berlari, tanpa sadar mereka melewati ketiga maneger mereka.

Sontak saja Anesagi berteriak mengintruksi mereka.

"Hey! Kalian mau kemana?" teriak Anesagi.

Mereka pun harus berhenti sejenak tapi tetap tidak mau mendekat.  Karena memang jarak mereka yang jauh, mereka pun menjawabnya dengan berteriak pula.

"Kami akan segera kembali!" Teriak Momo.

"Jika kami tak kunjung kembali pulang saja duluan!" kata Gaku ikut berteriak.

"Sebenarnya kalian mau kemana?" kini giliran Tsumugi yang bertanya.

"Akan kami jelaskan nanti!" teriak Yamato.

Tanpa membuang waktu, mereka kembali berlari secepat kilat.

"Pakai mobilku saja," ucap Gaku sambil melempar kunci mobil ke Yuki, menyuruh Yuki yang menyetir. Jika ia yang menyetir nanti bisa-bisa mereka semua akan kecelakaan karena dirinya yang panik.

~di dalam mobil

"Aku sudah mengirim alamatnya!" kata Tenn yang masih memegang ponsel setelah berbagi alamat ke senpainya itu.

"Akan ku gunakan GPS," jawabnya.

Mobilpun dengan cepat melaju, tapi karena jarak konser ke rumah pak tu-Takamasa itu memang jauh, ini akan memakan waktu.

"Tenn, tolong jelaskan dengan singkat!" perintah Gaku yang duduk di sebelah kursi pengemudi.

"Jelaskan apa lagi Sobaman!" marah Tenn karena kekalutannya.

"Jelas bagaimana Riku bisa teracuni hingga  dia memberitahumu kalau dialah penjahatnya! Ceritakan semuanya!" ucap Gaku lagi tapi kali ini diangguki yang lain menyetujui ucapan Gaku.

"Iya Tenn-kun tolong jelaskan," ucap Sougo.

"Huh...jadi begini, kau ingat saat aku pertama kali memasang cctv dan aku mengeceknya lewat ponselku?" tanyanya pada Gaku.

"Iya, aku ingat," jawab Gaku sambil mengangguk.

"Aku menemukan sesuatu yang janggal. Bibi Mai memasukkan sesuatu kedalam makanan Riku"

"A..apa?!" ucap mereka semua syok.

"Lalu Tenn?" tanya Momo tidak sabar.

"Awalnya aku tidak curiga karena aku sudah bertanya pada dokter Sora dan dokter Sora bilang itu adalah vitamin. Tapi lama kelamaan keadaan Riku kian memburuk. Aku jadi curiga dengan dokter Sora. bahkan tak lama dari aku bertanya ada kejadian mengejutkan"

"Kejadian apa itu?" tanya Mitsuki.

"Penemuan mayat kucing"

"APA?!! MAYAT KUCING!!"

"Yang benar saja!" kata Yamato.

"Apakah ini teror lainnya?!" tanya Ryuu.

"Sudah dipastikan iya," jawab Iori yang ada disebelahnya.

"Lanjutkan Tenn!" kata Yamato.

"Aku mencurigai dokter Sora tapi dia tidak terbukti bersalah karena aku sendiri yang menggeledah lab tempatnya membuat obat. Jadi saat itulah aku mencurigai Bibi Mai. Dan singkatnya Bibi Mai memang terbukti bersalah karena terus mengelak dari introgasi. Setelah kejadian itu, Riku mulai membaik. Tapi tak lama, dokter Sora mengatakan kalau Riku terkena racun jangka panjang dimana racun itu sulit dideteksi karena dosisnya yang sedikit dan hanya bisa diidentifikasi saat sudah menumpuk. Mendengar itu, aku kembali mencari Bibi Mai karena kata dokter Sora bahwa racun itu buatan sendiri dan hanya pembuat yang tau penawarnya. Tapi, ya aku tak bisa menemukan Bibi Mai walaupun aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Sampai saat malam sebelum BoW, aku mendapat pesan nomer tak dikenal menyuruhku datang ke Zero Arena dan disitulah ia mengancamku untuk memenangkan BoW agar aku bisa mendapatkan penawar racunnya," jelas Tenn sambil memeluk trofi pemenang BoW.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang