Gaku POV
Apa maksudnya si tua itu hah! Penghalang Trigger? Dilenyapkan? Jangan-jangan.....
RIKU?!!
Aku...aku harus memberitahukan ini ke Tenn. Jika benar si tua bangka itu mau menyakiti Riku, ini tak bisa dibiarkan!
Sudah cukup, aku tak nafsu makan! Aku ingin ke kamar!
Ku langkahkan kakiku ke kamarku yang memang berada di lantai dua untuk menenangkan hatiku yang tengah emosi. Aku sungguh tak percaya si tua itu tega melakukan ini semua. Ya aku tau dia gila kepopuleran tapi...tidak seperti ini juga!
Ah mungkin aku jangan menuduhnya seperti itu dulu. Mungkin ini semua salah paham. Bagaimana pun dia itu ayahku walaupun aku ogah mengakui itu tapi kan itu kenyataanya dan aku percaya dia tak sejahat itu.
Tapi.....
Apakah tadi tak cukup jadi bukti!!
Aku mendengarnya langsung!!
Dan Riku juga kemarin hampir celaka!
Bukankah waktunya terlalu pas untuk di sebut kebetulan!!
Arrgghhh!!
Brakkk
Karena kesal dan frustasi aku membanting pintu kamarku dan membanting diriku ke kasur.
"Hey pak tua, jangan buat aku mencurigaimu. Katakan bahwa bukan kau pelakunya! Tapi jika itu benar kau. Aku tidak akan segan walau kau ayahku sendiri! Ini sudah keterlaluan!" gumamku sambil mengepalkan kedua tanganku.
Sial moodku jadi jelek!
Huh...bodo amat aku mau tidur!!
Gaku POV end
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Brakkk"Gagak apa-apaan kau hah! Datang datang membanting pintu seperti itu!" ucap Tenn kesal dia hampir tersedak minumannya saat Gaku datang dengan kesopanan tingkat tingginya.
Saat ini mereka sedang ada di stasiun televisi karena ada urusan pekerjaan dan mereka sedang mempersiapkan diri di ruang yang disediakan pihak pengacara. Jadi di dalam sini hanya berada tiga orang itu dan siapapun tidak diizinkan masuk jika tidak ada kepentingan. Hal itu dimanfaatkan Gaku untuk memberitahu Tenn tentang hasil curi dengar dia kemarin.
"Ada apa Gaku, kau terlihat kesal dan kenapa dengan matamu? Kau tak tidur?" tanya Ryuu yang melihat ekspresi kesal Gaku juga kantong mata hitam yang dimiliki Gaku saat ini membuatnya sama seperti hewan pemakan bambu itu.
Walaupun Gaku bilang akan tidur, nyatanya semalaman ia tak bisa tidur karena percakapan sang ayah dengan orang yang tidak diketahui itu terus teringang-ngiang di kepalanya membuatnya enggan atau lebih tepatnya tidak bisa menutup mata barang sejenak. Yah...pada akhirnya dia bisa tertidur sih....tapi pada pukul 4 pagi itu pun dia masih harus bekerja pada pukul 8 pagi.
Huh....seketika dia mengalami insomnia."Tenn!!" teriak Gaku. Tak dia hiraukan pertanyaan temannya yang tadi diajukan padanya. Fokusnya kali ini adalah mencepu apa yang dibicarakan ketua agensi Yaotome prodaction kemarin.
"Apa Sobaman?! Kau menganggu!" balas Tenn.
"Dengar dulu bodoh! Ini tentang adikmu!"
!!!
"Apa maksudmu tentang Riku?" tanya Tenn sudah masuk mode serius.
"Gaku apa maksudnya itu?" tanya Ryuu.
"Sepertinya aku tau siapa yang meneror Riku!" kata Gaku juga sudah masuk mode serius. Tak ada lagi wajah leader yang suka dinistakan, yang ada hanyalah aura leader yang menuh intimidasi dan menunjukkan kuasanya. Gaku juga tak bisa main-main menyangkut Riku karena ia sendiri sudah berjanji pada dirinya sendiri akan menjaga mutiara kecil center Trigger itu untuk menebus kesalahannya dulu baik pada kakaknya maupun pada adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...