32

938 96 28
                                    

"Jadi apa yang akan kita bahas kali ini?" tanya Mitsuki dengan mimik wajah serius.

Ya, saat ini mereka telah berkumpul di cafe yang telah disebutkan dan pada saat tepat jam makan siang. Tentu saja mereka tak akan telat, sebab ini menyangkut matahari mereka. Sebisa mungkin mereka segera menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing dan tak telat untuk ke tempat pertemuan juga agar tak ketinggalan informasi apapun tentang si manis Crimson.

Dan kini mereka sedang berada di ruang VIP yang ada di cafe itu yang sudah dipesan Gaku sebelumnya. Ingat, percakapan ini bersifat RAHASIA!

Dengan duduk melingkari sebuah meja, mereka memulai diskusi dengan makanan yang tentu saja sudah tersaji. Jadi percakapan mereka tak akan terganggu dengan hilir mudiknya para pelayan yang mengantarkan makanan, belum lagi kalau pelayan itu mendengar isi percakapan mereka.

Setelah pertanyaan dari "ibu" Idolish6 itu, semuanya menjadi hening. Entah apa yang mereka tunggu untuk menjelaskan semuanya. Mungkin mereka  sedang mempersiapkan kata-kata yang pas untuk memulai sesi diskusi ini.

"Huh....aku tidak tau mau menjelaskan dari mana dulu, Tenn kau yang jelaskan!" kata Gaku memecah keheningan dengan kalimat perintah itu.

"Kenapa jadi aku, kau kan saksinya!" kata Tenn menyeruaikan protesannya.

"Huh.... baiklah, dengarkan baik-baik!" lanjut Tenn.

Semua orang kini memfokuskan perhatiannya ke satu titik, yaitu Tenn. Telinga mereka pasang baik-baik untuk mendengarkan rentetan kalimat yang akan keluar dari mulut center Trigger itu yang biasanya digunakannya untuk bernyanyi.

Setelah dirasa semua perhatian mengarah padanya, Tenn memulai penjelasannya. Tapi sebelum itu dia memberikan wanti-wanti kepada teman-temannya yang sangat memiliki rasa penasaran yang tinggi itu.

"Sebelum itu, aku peringatkan pada kalian jangan memotong ucapanku! Atau nyawa kalian yang akan ku potong hingga habis tak bersisa! Silahkan tanya saat sudah selesai!" peringat Tenn.

Glekk

"H-hai'," ucap mereka dengan wajah pucat dan jangan lupakan keringat dingin yang mengucur deras.

Setelahnya mereka duduk manis dan siap mendengarkan penjelasan dari sang Lucifer.

"Jadi si Gagak ini telah menemukan orang yang diduga dalang dibalik teror Riku," Tenn memberi jeda. Dilihatlah teman-temanya yang kaget sekaligus kesal disaat bersamaan. Mereka tetap diam tak bergeming tapi wajah marah jelas tercipta di wajah rupawan mereka. Mereka memilih diam dan menunggu kelanjutan penjelasannya dengan semakin mempertajam Indra pendengarannya, tak ingin ketinggalan secuil informasi pun.

"Gaku mengaku mendengar percakapan antara Yaotome sacho dan entah siapa itu di telpon yang terdengar mencurigakan. Mereka membicarakan tentang 'memusnahkan' dan 'ancaman Trigger'. Awalnya aku berfikir kalau itu hanyalah salah satu musuh kami, tapi setelah difikirkan lagi seperti ada yang janggal. Waktunya terlalu pas setelah Riku yang hampir kecelakaan kemarin. Kalian juga sadarkan kalau kecelakaan itu disengaja. Dan kami mencurigai Yaotome sacho adalah dalang dari semua ini," jelas Tenn.

"Tidak mungkin! Tidak mungkin Yaotome papa melakukan semua ini!" sangkal Momo.

"Iya, walaupun Yaotome sacho itu orang yang terlihat serakah tapi dia tak akan sejahat itu," tambah Yuki.

"Kami pun juga tak sepenuhnya percaya! Kami butuh bukti! Maka dari itu kami meminta tolong kalian untuk mencari bukti adakah keterlibatan Yaotome sacho dengan masalah ini," kata Tenn.

"Kami tak bisa melakukannya sendiri," tambah Ryuu.

"Ah...aku mulai mengerti," kata Yamato.

"Jadi, kalian butuh bantuan apa? Kami siap membantu," kata Yuki yang ditanggapi anggukan dari yang lain.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang