16

2K 181 75
                                    

Hari ini kondisi Riku jauh lebih baik daripada kemarin. Bahkan sekarang Riku sudah bisa melepas alat-alat yang terpasang pada tubuhnya dan diperbolehkan keluar kamar, yah...walaupun dirinya masih lemas dan hanya boleh keluar sebentar saja. Tapi, hal sekecil itu saja sudah membuat dia girang bukan main, membuat sang kakak hanya bisa melihat adiknya dengan senyum miris.

Tenn ingin membahagiakan adiknya dan memberikan adiknya semua yang terbaik. Tapi lihatlah, adiknya saja sudah bahagia hanya karena sudah lepas dengan alat-alat merepotkan itu dan boleh keluar kamar lagi. Bukankah kebahagiaan adiknya sangat sederhana?

"Tenn-nii?" di tengah lamunannya, ia dikejutkan dengan suara adiknya yang memanggil dirinya.

"Ada apa Riku?" tanya Tenn dengan suara yang lembut.

"Tenn-nii tidak makan?" tanya Riku dengan mulut yang belepotan.

"Iya, ini Tenn-nii mau makan," jawab Tenn sambil tersenyum dan tangan yang membersihkan mulut sang adik.

"Tenn-nii hari ini tidak bekerja?"

"Tentu saja bekerja, ada apa Riku?"

"Tidak uhuk... aku hanya bertanya uhuk... uhuk!"

Riku! Kau tidak apa-apa?" panik Tenn.

"Tidak apa-apa Tenn-nii... Tenn-nii tenang saja uhuk!"

"Riku, ingat ya kau harus istirahat! Kau harus banyak istirahat biar cepat sembuh! Dan kamu tidak boleh main dulu!" titah Tenn mutlak.

"Baik Tenn-nii, tubuh Riku juga masih lemas. Tidak mau main dulu," kata Riku sambil menyentuh badannya yang terasa kaku.

"Good boy" kata Tenn sambil mengusap surai Crimson adiknya dan menatap khawatir sang adik yang terlihat masih pucat.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tenn saat ini sedang bekerja bersama Trigger dan Idolish6 lagi. Tenn heran, belakang ini mengapa banyak sekali projek yang mengharuskan Trigger berkolaborasi dengan Idolish6. Bukannya dia benci Idolish6 tapi...lebih kearah iri, karena bagaimanapun Idolish6 adalah pemenang JIMA. Ya, Tenn masih belum melupakan hal itu. Tapi ya sudahlah....jalani saja. Ingat ya, Tenn itu profesional!

Dengan malas, Tenn dan rekan se-unitnya itu datang menghampiri unit sebelah, Idolish6. Tenn tak habis pikir, bagaimana mereka mendapatkan energi sebanyak itu hingga dari kejauhan saja sudah terdengar keberisikan mereka.

"Yo! Idolish6 selalu ramai ya!" sapa Gaku.

"Sepertinya kalian melakukan hal yang seru," kata Ryuu mengomentari hal yang sedang dilakukan oleh unit 6 orang itu.

Sedangkan Tenn melihat dengan malas kelakuan absurd mereka.

"Yo! Kita bertemu lagi," sapa member berkacamata itu.

"Ryuu-niisan lihat aku sudah menghabiskan 5 botol puding! Hebat kan," kata Tamaki bangga sambil memperlihatkan 5 botol kosong.

"Tamaki! Itu bukan hal yang bisa dibanggakan!"

"Tapi So-chan..."

"Tidak ada puding lagi hari ini!"

"Hahaha...Tamaki, makan puding terlalu banyak itu tidak boleh," nasehat Ryuu.

"Baiklah Ryuu-niisan"

"Tumben dia langsung nurut," kata Mitsuki heran.

"Apa yang kalian lakukan dari tadi, kalian terdengar heboh?" tanya Gaku kepo.

"Tidak ada, hanya permainan iseng-isengan," jawab Mitsuki.

"You ingin join?" tanya Nagi.

"Sepertinya tidak perlu," tolak Gaku halus.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang