68

956 92 60
                                    

Berbulan-bulan sudah terlewati. Riku pun dengan patuh menjalani semua perawatan yang ada, baik saat masih di rumah sakit ataupun saat sudah melakukan rawat jalan. Tenn dan asisten rumah tangganya yang lain sangat menjaga ketat mutiara berharga mereka itu. Semua aktivitasnya selalu dipantau baik Tenn maupun dokter Sora. Bahkan grup idol pelangi dan senpai jahanam mereka-Tenn menyebutnya senpai jahanam karena mereka selalu berusaha membawa Riku ke dorm mereka-ikut membantu dalam proses kesembuhan si Crimson.

Dan saat ini kondisi Riku sudah sehat seperti sedia kala, tentu masih dengan pemantauan. Yah... setidaknya Riku tak harus terkurung di dalam rumah lagi. Apalagi 2 bulan pertama ia keluar rumah sakit. Jujur itu adalah masa yang paling dibenci Riku! Harus diranjang, diam, dan tak banyak bergerak. Tentu hal ini membuat jiwa liarnya meronta-ronta menginginkan kebebasan! Dan lagi-lagi Tenn yang dikambinghitamkan di sini. Riku benar-benar ngambek dengan Tenn pada saat itu. Dokter Sora yang melihatnya hanya bisa menahan tawa disaat top idol itu tunduk dibawah kekuasaan sang adik dengan tidak berdayanya.

Tapi lihatlah sekarang, anak yang bahkan hampir kehilangan nyawanya beberapa bulan lalu kini sudah dengan riangnya bermain di halaman depan. Rerumputan yang mulai panjang itu pun tak menghalanginya untuk berlari di hamparan tanah yang hijau. Dengan ditemani beberapa sosok tamu yang tak diundang menemani adiknya bermain entah permainan apa.

"Riku! Jangan berlari!!" teriak Tenn mengingatkan.

Ketujuh orang berwarna rambut pelangi itu dengan senangnya bersenang-senang di halaman depan Nanase. Sedangkan Trigger, hanya melihat kegiatan kekanak-kanakan mereka sambil bersembunyi dari terik matahari yang mulai panas. Iya sih ini masih pagi, tapi juga hampir menuju siang. Pantas saja matahari lumayan terik.

Oh iya, jika kalian tanya Re:Vale, mereka ada di sisi lain halaman. Sedang mengabadikan "anak" mereka yang sudah aktif bermain. Dengan cekikikan, Momo terus melakukan aksi merekamnya dengan ditemani "sang suami". Melihat buah hati kembali sehat, membuat dua "orang tua" itu sangat bahagia:v

Tenn menghiraukan kegiatan absurd kedua senpainya dan memilih menengguk minuman yang memang sudah di siapkan untuk mereka. Mengawasi kembali setiap gerak gerik adiknya dan berteriak mengingatkan jika ada yang salah. Seperti Riku yang terus mencoba berlari walau sudah sering diberi peringatan oleh kakaknya misalnya.

Jangan heran ya semua berkumpul di sini. Mereka semua libur dan memilih menghabiskan waktu dengan adik center Trigger ini. Lagipula Riku juga sudah diperbolehkan melakukan aktivitas biasa, walaupun tidak boleh berlebihan. Jadi tak masalah kan?

"Rikkun! Lempar sini bolanya!" ujar Tamaki sambil membuka tangan siap menerima bola.

"Emm! Riku lempar ya! Hiyaah!" dengan kedua tangannya Riku berusaha untuk melemparkan bola ke Tamaki dengan tenaga yang tidak bisa dibilang besar. Hanya lemparan lemah yang asal. Karena itu, bola yang diharapkan melayang ke arah Tamaki malah...

Tap

"Nanase-san, kenapa dilempar ke aku?" tanya Iori malas. Hey, dia diseret oleh kakaknya untuk melakukan permainan konyol ini ya! Jadi tugasnya disini hanya jadi pelengkap saja. Bisa dibilang "anak bawang". Jangan menambah perannya lagi oke?

"Maaf Iori!"

"Sudah Iori, nikmati saja permainannya. Kau itu terlalu kaku!" ktitik kakaknya, Mitsuki.

"Nii-san, kau tau kan aku tak mau melakukannya"

"Sudah nikmati saja!" ujarnya sambil merebut bola dari tangan adiknya dan memberikannya ke Tamaki.

Mereka ini memang sedang memainkan bola. Tapi bukan bola yang ditendang, melainkan cuma bola yang dioper dengan cara dilempar dengan tangan. Mungkin seperti estafet(?) Dan mereka terus bergilir mengoper bola dari satu orang ke orang lain.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang