19

2.2K 170 84
                                    

"Tenn... hah...nii...hah"

Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba datanglah Riku yang berjalan kearah mereka. Dengan tertatih dan menopangkan tangannya ke tembok untuk membantunya berjalan dia perlahan mendekati kakaknya itu. Tubuhnya yang masih lemah ia sandarkan ke tembok untuk membantunya menopang tubuhnya sendiri. Walau sering terhuyung dan hampir jatuh, Riku tetap berusaha berjalan dengan tetap berpegangan pada tembok.

"Riku?!" panik mereka semua.

Dengan tergesa Tenn mendatangi adiknya itu dan menangkapnya saat dia hampir terjatuh.

"Riku apa yang kau lakukan di sini?! Seharusnya kau istirahat!"

"Riku-sama!!"

Tiba-tiba datanglah dua bodyguard Riku yang berlari dari dalam.

"Riku-sama! Kenapa anda keluar! Anda masih tidak diperbolehkan keluar!" kata Sakuma panik.

"Benar Riku-sama, mari kita kembali ke dalam. Anda harus istirahat!" tambah sang kembaran, Sakura.

"Ti...dak..hah..ma...u...hah...uhuk..uhuk!"

"Sakura, Sakuma kenapa Riku bisa sampai keluar?!" tanya Tenn setelah mendudukkan Riku di salah satu sofa dan memastikannya aman.

"Riku-sama kabur dari kamarnya Tenn-sama," jawab Sakura sambil menunduk.

"Bagaimana bisa?!"

"Maaf Tenn-sama, saat dokter Sora selesai memeriksa Riku-sama dan menyuruhnya istirahat, saya dan Sakura pergi untuk mengecek sesuatu sebentar. Tapi saat kami kembali Riku-sama sudah tidak ada dan Riku-sama sudah disini," jelas Sakuma.

"Kenapa harus kalian berdua?! Kan salah satu dari kalian bisa tinggal dan menjaga Riku!!"

"Maaf kami salah," ucap mereka sambil menunduk.

"Huh...kali ini ku maafkan. Tapi, tidak ada hal ceroboh seperti ini lagi!"

"Baik Tenn-sama, terimakasih Tenn-sama!"

"Kembalilah!"

"Baik!"

Saat Sakura dan Sakuma sudah pergi, Tenn kini menghadap sang adik.

"Kau juga harus kembali Riku!"

"Ti...dak...ma..u..uhuk uhuk...Riku...di... Sini...sa..ja"

"Riku! Ayo jadi anak baik dan jangan membantah! Lihat, nafasmu saja belum lancar. Ayo!"

Riku tidak menjawab tapi dia hanya menggelengkan kepalanya.

"Riku-"

"Sudahlah biarkan dia di sini jika dia ingin," kata Mitsuki yang langsung mendapat etensi dari semua.

"Tapi..."

Riku yang tidak tau lagi agar kakaknya memperbolehkan ia disini hanya memiliki cara terakhir yaitu puppy eyes.

"RI..ku...mo...hon..." Walau dengan kata yang terbata, Riku tetap memakai jurus andalannya itu. Matanya yang senada langit senja itu melebar bak anak kucing yang ingin dipungut membuat semua orang terpesona padanya.

'ka-kawai!!' ucap mereka dalam hati.

Sedangkan Tenn? Tentu saja Tenn tidak terpe-

"Baiklah..." kata Tenn sambil memalingkan muka.

"Wah Tenn kupikir kau akan melarangnya walau pun dengan wajah puppy eyes," kata Gaku.

"Ternyata Tenn juga tak bisa menang ya!" Komentar Yamato.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang