"Senpai, aku ingin memasuki bus itu lewat jendela!"
!!!
"Apa kau gila!!" ucap mereka spontan bersamaan.
Bagaimana tidak keget coba, bus yang melaju sekencang itu bahkan perlu usaha penuh untuk mengejarnya, dia, dia akan memasukinya lewat jendela! Kegilaan apa ini! Bagaimana, bagaimana kalau dia terjatuh dan terseret? Ha!! Tidak, tidak, dia tidak mau membayangkan adegan itu bagaimana pun pikirannya berusaha untuk merekayasa adegan itu dalam otaknya! Hey, dia tak mau dianggap mengekploitasi kohai dengan menyuruhnya untuk lompat ke bus bercosplay roket itu! Ya, walaupun sebenarnya dia sendiri yang memintanya tetap saja BIG NOO!
"Cepatlah senpai, tidak ada waktu lagi! Riku menunggu!"
"Nagi! Kau tau kan apa yang kau ucapkan itu?!" tanya Yuki.
"Benar kata senpai, kau tak boleh nekad Nagi! Salah-salah bukan hanya kehilangan Riku, kami juga akan kehilanganmu!" ucap Yamato geram.
"Lalu bagaimana?! Dia tak mau berhenti!!" ucap Nagi marah.
"Nagi tenang, kita pikirkan jalan lain. Pasti ada cara lain untuk membuat bus itu berhenti. Ayo pikirkan bersama!" usul Gaku.
Huh
Hembusan nafas kasar dari Nagi yang dengan tidak santainya melemparkan bokongnya ke sofa mobil, sambil dengan keras membanting punggungnya ke sandaran sofa. Sama halnya dengan Yuki, sepertinya ketengan seorang pangeran seketika lenyap dihadapan takdir tak berkesudahan ini.
Seketika hening
Hanya suara angin hasil laju tinggi mobil yang terdengar di pendengaran. Semuanya sedang memutar otak cerdas mereka untuk menemukan solusi permasalahan ini. Otak mereka yang biasa digunakan mengatur membernya sebagai leader atau mengurusi prajurit dan segala urusan negara kini dipaksa untuk digunakan diluar hal itu. Walaupun mereka termasuk yang tercerdas (mungkin) di grup idolnya, tetap saja keadaan mendesak ini membuat otak mereka bagai roda gerigi berkarat yang tidak pernah diberi oli, berhenti bekerja.
Namun keheningan yang menyesakkan itu ternyata tak bertahan lama karena salah satu dari mereka buka suara.
"Aku tau!" ujarnya mengagetkan yang lain.
"Apa yang kau tau Gaku?" tanya Yamato.
"Bagaimana kalau kita buat semacam pamflet tulisan besar di kain atau kertas besar untuk membuat pengemudi itu tau maksud kita?" usul Gaku.
"Gaku! Kau ingatkan kalau ini sudah malam! Tulisannya tak kan terlihat! Dan kau pikir supir itu mau melambat atau bahkan berhenti hanya untuk membaca tulisan kita!!" geram Yamato.
"Ah kau benar!" ucap Gaku baru sadar. Sedangkan Yuki hanya diam mendengar perdebatan mereka dengan masih fokus menyetir.
"Kecuali..." ucap Nagi tiba-tiba.
Semuanya seketika menoleh ke Nagi, tentu kecuali Yuki yang melirik sekilas.
"Kecuali?" tanya mereka bersamaan.
"Tulisannya dapat bercahaya!" sambungnya.
"Ha?"
Saat itu juga ia merogoh kantung celananya entah mencari apa. Saat dirasa ia sudah menemukannya, ia pun menariknya keluar. Sambil dengan semangat berseru
"Tada!!"
"Itu?" tanya Gaku... aneh (?)
"Hahaha kupikir apa!" respon Yuki.
"Jangan bilang itu-" tanya Yamato tertahan.
"Ya! Spidol glow in the dark!!" ucapnya semangat.
"Tunggu Nagi, kenapa kau membawa itu?!" tanya Yamato.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...