37

891 91 45
                                    

Mereka semua melihat Tenn menuruni tangga setelah dari kamar adiknya yang memang berada di lantai dua (saya nggak inget udah pernah jelasin tentang letak kamar Riku atau belum. Tapi, kamarnya ada di lantai dua ya)

Dan terlihat mereka semua yang sudah menunggu Tenn di ruang tamu itu sedang duduk diam menunggu kedatangan si tuan rumah.

"Jadi, kenapa Riku tidak memakai masker oksigennya dan tiba-tiba menangis menjerit seperti itu? Kalian sungguh-sungguh menjaga Riku dengan baik kan?" tanya Tenn dengan suara dingin dan mata yang mengintimidasi mereka.

"Ka-kami menjaganya dengan baik kok," kata Mitsuki ketakutan.

"Lalu kenapa Riku seperti itu?!"

"Tenang Tenn, kami akan jelaskan. Tadi setelah kau pergi tak lama dokter em..siapa tadi..so... Sora? Ya pokoknya dokter yang kau pekerjaan datang dan dia memeriksa Riku. Katanya alat bantu pernafasan sudah bisa dilepas. Keadaannya sudah agak membaik. Ya walaupun masih lemah tapi minimal Riku sudah bisa dalam posisi duduk. Lalu dokter itu menyuruh kami keluar agar tidak mengganggu istirahat Riku," jelas Yuki.

"Apakah benar begitu?" tanya Tenn tetep curiga.

"Astaga Tenn, tentu saja benar. Buat apa kami berbohong!" kata Senpai imut mereka, Momo.

"Tapi beberapa saat lalu Riku masih..."

"Dia sudah ditangani dengan tepat Tenn. Berhenti khawatir pada adikmu. Kau itu adiknya cepat membaik bukannya senang malah curiga," kata Yamato.

"Bukan begitu. Riku memang cepat pulih bahkan hanya beberapa menit istirahat. Tapi Riku juga cepat drop jadi aku cuma was was," kata Tenn khawatir.

"Sudah adikmu akan baik-baik saja," ucap Gaku.

"Huh... baiklah. Tapi, aku ada pertanyaan lagi. Memang dokter Sora menyuruh kalian untuk pergi agar Riku bisa istirahat. Tapi, kenapa kalian pergi sejauh ini hah?! Kamar Riku di atas dan kalian menjaganya di ruang tamu, apakah itu masuk akal?! Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Riku!!" kata Tenn kesal.

Semua seketika menegang

"Kalian ikhlas nggak sih jaga Riku?!"

"Ten-tentu saja ikhlas Tenn. Cuma..."

"Cuma apa?!"

"Eto...begini Tenn-kun..."

"Cepat jelaskan!"

"Emang sudah firasat dari awal nggak bener jika dijaga mereka," kata Gaku berbisik.

"Diam kau Sobaman!! Kau juga belum tentu bisa menjaga Riku dengan baik!"

"Hey! Jangan remehkan aku!"

"Gaku, yang dikatakan Tenn benar," kata Ryuu sambil memegang pundak Gaku.

"Jadi alasan kalian?" kata Tenn mengintimidasi lagi.

"Maaf Tenn itu keteledoran kami. Kami memang seharusnya menjaga Riku dari dekat. Tapi sebenarnya kami tadinya menunggu Riku di depan kamarnya. Cuma, Tamaki dan Nagi yang berisik membuat kami takut Riku terbangun dan akhirnya ya menjaganya dari sini," jelas Yamato.

"Wathasi so gomenasai," kata Nagi.

"Aku minta maaf," ucap Tamaki.

"Harus kalian semua?" tanya Tenn dingin tidak puas dengan alasan mereka.

"Kami minta maaf Tenn," ucap mereka semua menyesal.

"Sudahlah Tenn, mereka juga menyesal dan Riku juga baik-baik saja," kata Ryuu.

"Huh...biklah kali ini ku maafkan," kata Tenn pasrah.

Mereka semua langsung bernafas lega.

"Tapi, jika kalian ceroboh lagi menjaga Riku. Kalian akan habis ditanganku!!" kata Tenn lagi dengan wajah yang seakan ingin menguliti seseorang.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang