64

652 91 62
                                    

Operasi ini adalah operasi yang besar dan melibatkan banyak dokter. Banyak dokter berpengalaman ikut andil dalam hal ini. Segala macam spesialis yang ikut terlibat adalah kumpulan dokter-dokter penting. Dan semuanya akan menangani satu pasien kecil ini.

Operasi ini pun dipimpin oleh seorang profesor terkenal yang tentu sudah jadi veteran di bidangnya. Ialah prof. Mizura Oikawa seorang dokter spesialisasi bedah. Dengan dibantu mantan muridnya(?) Dokter Sora yang seorang spesialis penyakit dalam sebagai asisten pertamanya*, mereka akan menjalankan operasi besar ini bersama.

Catatan: asisten pertama adalah orang yang sangat membantu profesor saat dalam operasi. Bisa dibilang tangan kanannya. Saat sesuatu terjadi dengan profesor (pingsan karena kelelahan atau lainnya), biasanya akan digantikan oleh asisten pertama.

Dan masalah murid walaupun beda spesialis. Sebenarnya setiap intern dan residen (residen sebenarnya juga masih bisa dibilang dokter magang tapi mereka belum mengambil spesialis. Tapi baik intern maupun residen sudah bisa dibilang dokter.) Akan dioper setiap bulan untuk setiap spesialis. Nantinya mereka akan memutuskan akan masuk spesialis apa. (Jika ada kesalahan mohon maaf ya. Ini cuma pengetahuan author:))

"Sora, kau siap melakukannya?" tanya profesor Mizura selaku pemimpin oparasi ini.

"Siap profesor!"

"Baik, mulai beri obat bius!" perintah profesor.

Para dokter intern pun dengan cekatan melaksanakan perintah dari sang profesor itu dan dengan cepat menyuntikkan obat bius ke Riku dan ke Takamasa. Tapi, setelah menyuntikkan suntikan itu ke Takamasa, tak ada reaksi apapun. Bahkan mereka sudah menunggu beberapa menit agar si Kujou itu terbuai dalam mimpinya. Tapi, matanya yang lesu tetap terbuka.

"Profesor, obat bius ini tidak bekerja!" lapor salah satu dokter di sana.

"Apa?! Bagaimana bisa! Kau sudah membawa obat bius yang benar?"

"Sudah!"

"Bagaimana dengan dosis?" tanya dokter Sora.

"Dosisnya sudah benar"

"Tambahkan dosisnya lagi. Mungkin dia tahan terhadap dosis tinggi," ujar profesor Mizura.

"Baik prof!"

Dosis obat bius ditambahkan, tapi hal itu tak berefek apa-apa, Takamasa tetap tak terpengaruh pada obat biusnya.

Melihat pendonor itu yang masih saja membuka matanya, membuat dokter yang masih magang itu pun panik.

"Bagaimana ini profesor, ini tidak berpengaruh!"

Sedangkan Takamasa yang jadi perdebatan dan permasalah utama di sini hanya diam dan sesekali melihat antara profesor dan dokter yang dari tadi berusaha membiusnya.

"Profesor, kita tak bisa menunggu lagi. Kondisi pasien kian buruk dan organnya akan jadi organ mati* jika kita tak cepat!" ucap dokter Sora.

*Organ mati: organ yang tidak bisa ditransplantasikan karena sudah tak berfungsi.

"Tapi bagaimana dengen dia. Tanpa obat bius ini akan jadi sangat menyakitkan," ucap Profesor.

"Bagaimana kalau tambah dosis lagi?" usul salah satu dokter di sana.

"Itu bisa membuat pendonor overdosis"

"Profesor, bagaimana kalau sekali lagi tambah dosis. Jika tak berhasil, terpaksa kita lanjutkan tanpa bius"

Profesor Mizura berfikir...

Dan akhirnya...

"Baiklah, lakukan!" 

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang