"Kenapa kalian kesini? Dan bagaimana kalian tau ruangan ini?" ucap Tenn mengintrogasi "tamu" di depan ruang rawat Riku.
Yang ditanya hanya cengengesan tak jelas sambil melakukan hal absurd yang entah faedahnya apa, seperti menggaruk kepala yang dilakukan oleh leadernya sendiri atau bergaya sok cool namun menjijikkan ala Nagi? Yang jelas senyuman yang mereka perlihatkan adalah senyuman yang persis kek orang gila pinggir jalan.
"Dokter Sora yang memberitahu kami kalau Riku sudah dipindahkan di ruangan inap dan dia juga yang memberitahu di mana letak kamarnya," ujar Momo.
"Sejak kapan kalian dekat?" tanya Tenn malah memilih bersandar di samping pintu yang terbuka itu sambil bersedekap dada.
"Tentu saja aku harus akrab dengan dokter Sora. Ini untuk memperluas jaringan informasi Momo. Apalagi untuk my baby, aku akan dapatkan info tercepat, terakurat, dan paling terpercaya untuk mengetahui keadaan si manisku!" jelas Momo.
"Huh....dokter itu!"
"Kenapa kau tidak memberitahu kami hah! Kami tak boleh menjenguk Riku begitu?!" amuk Mitsuki yang sudah dalam 'emak mode on' dan jangan lupakan tangan pendeknya yang sudah membuat pose berkacak pinggang.
"Bukan begi-" belum selesai Tenn berbicara, tapi kata-katanya sudah dipotong oleh seseorang pecinta ou-sama puding.
"Tenten jahat! Kan aku mau main sama Rikkun! Tapi kenapa nggak bilang kalau Rikkun sudah di pindahkan ke ruang rawat!" marah Tamaki.
"Yes desu! Kujou-shi so hidoi!"
"Aku tidak-" dan sekali lagi, saat Tenn ingin membela diri, kata-katanya kembali terpotong. Perempatan imaginer pun muncul di dahi Tenn melihat omongannya lagi-lagi terputus.
"Itu benar Kujou-san, hal itu tidak baik. Kami juga ingin melihat kondisi Nanase-san"
"Yang kau lakukan itu tidak benar bocah! Kau tidak menghubungi kami karena tak ingin kami datang dan memonopoli adikmu kan?" fitnah Gaku.
Twich!!
Tenn menutup mata sambil mengepalkan tangannya. Dia sudah tak tahan dengan omong kosong ini!
"Tenn-"
"BISA DIAM TIDAK!"
Gaku yang ingin buka suara sekali lagi langsung kicep seketika saat mendengar suara itu. Suara Tenn yang berteriak adalah salah satu suara yang menakutkan. Mungkin hampir menyamai suara trompet pertanda perang. Tak cuma Gaku, semua juga seketika terdiam melihat sang singa telah menunjukkan taringnya.
"Ups!" tak lama setelah berteriak, Tenn seketika sadar akan sesuatu dan langsung membungkam mulutnya sendiri dengan dua tangannya. Lalu Tenn pun menengok ke dalam entah melihat apa dan tiba-tiba bernafas lega. Sedangkan yang lain hanya bisa bingung melihat tingkah Tenn itu.
"Aku punya alasan kenapa tidak memberitahu kalian lebih dulu. Huh...mari masuk dulu. Eh, tapi ingat! Jika ku izinkan kalian masuk, kalian tidak boleh berisik atau ku usir kalian dari sini!" ucap Tenn mengancam.
Mereka hanya mengangguk patuh.
Tenn kembali menghela nafas. Untung di sekitar sini memang sepi jadi dia tidak terlalu takut teriakannya tadi mengganggu seseorang. Ah ya, kelas VVIP memang beda ya Tenn;)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~di dalam ruang rawat Riku~"Wah besarnya!" ucap Tamaki kagum.
"Tentu saja, ini VVIP. Iya kan Tenn-kun," ucap Sougo yang sepertinya sudah biasa dengan hal ini.
"Hmm..."
Saat mereka melihat ranjang pasien yang berisikan orang yang mereka cari itu sedang terlelap, beberapa dari mereka terang-terangan menunjukkan kekecewaannya karena tak bisa bermain dengan si imut. Tapi, beberapa diantara mereka memakluminya karena sudah menduga hal ini. Mereka menjenguk orang sakit ya kalau mereka ingat, bukan rekreasi di rumah teman untuk menginap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...