57

617 80 22
                                    

Setelah bus itu berhenti, dan tentu saja dibarengi oleh laju mobil mereka yang ikut berhenti, mereka saling keluar dari kendaraan masing-masing untuk menyapa-tentu saja tidak! Mereka saling mendatangi untuk keperluan mereka masing-masing. Terutama untuk para idol.

"Maaf, sebenarnya apa yang kalian inginkan? Kenapa dari tadi kalian terus mengejar bus ku?" tanya sang sopir.

"Begini, ada barang penting kami yang tertinggal. Bolehkah kami masuk dan mencarinya?" ucap Yuki mewakili yang lain.

"Apakah sepenting itu sampai kalian terus mengebut seperti tadi?! Biasanya kalau ada barang tertinggal, itu akan dikumpulkan di tempat penyimpanan barang hilang di terminal. Kalian bisa mencarinya nanti kan? Tak perlu membahayakan nyawa kalian untuk sebuah barang!"

"Karena barang itulah yang menyangkut nyawa seseorang pak! membuat kami melakukan hal senekad itu! Jadi, apakah kami boleh masuk dan mencarinya?" kata Yamato.

"Huh... baiklah baiklah, entah barang apa yang kalian cari hingga sekeras kepala itu. Ayo masuk!" ucap sang sopir memperbolehkan memasuki busnya.

"Terimakasih!"

Tanpa basa-basi lagi, mereka berempat melesat ke dalam bus dan tanpa aba-aba langsung berpencar mencari "tas merah" yang di dalamnya terdapat penawar racunnya.

Di dalam sana masih ada beberapa penumpang yang dengan bingung memandang ke arah mereka. Tapi, mereka jelas bodo amat dengan para penumpang yang terus memandang setiap gerakan mereka dengan pandangan...takut(?) itu.  Mungkin dimata para penumpang, mereka seperti bandit yang tiba-tiba menerobos untuk mencari sebuah harta karun? Dan sekali lagi mereka tak peduli soal itu. Yang terpenting adalah keberadaan tas merah yang sedang mereka cari.

Dengan tergesa-gesa, segala penjuru mereka cari. Mulai dari loker atas dudukan penumpang, kursi penumpang, bawah kursi, sampai celah-celah tersembunyi pun mereka cari. Tapi tak ada satu pun tempat itu yang menunjukkan tanda-tanda keberadaan sang benda merah.

"Bagaimana dengan kalian? Apakah ketemu?" tanya Yuki pada yang lain yang sama masih mencari.

"Tidak ada!" ucap Gaku kesal.

"Aku juga tak menemukan apapun!" jawab Yamato.

Sang sopir yang terus mengawasi mereka dari pintu masuk pun mulai jengah dan akhirnya bertanya.

"Sebenarnya apa yang kalian cari?"

"Tas merah!" ucap mereka serempak, bahkan Nagi yang dari tadi mencari di daerah kemudi juga ikut menoleh dan menjawab.

"Tas merah apa? Dari tadi aku tidak melihat tas merah. Apakah kalian melihat tas merah juga?" tanya sang sopir pada penumpangnya.

Mereka semua menggeleng pertanda tidak pernah menemukan benda seperti itu. Dan itu jelas membust mereka syok.

"Kalian yang benar!" bentak Gaku.

Sekali lagi mereka mengeleng mantap.

Degg

"Memang apa isi dari tas merah itu?" tanya sang sopir.

"PENAWAR RACUN!!" geram mereka.

"Tunggu, apa? Penawar...racun? Maksudmu racun untuk membunuh orang?" ucap sopir itu setengah tidak percaya.

"Iya! Makanya dari awal kami bilang ini karena nyawa seseorang!" jawab Gaku.

"Begini pak, ada seorang penjahat yang telah meracuni teman kami dan dia menaiki busmu serta meninggalkan penawarnya di sini! Penawar itu harus ketemu!" jelas singkat Yamato.

"Kalau begitu apa yang kita tunggu! Cari!" perintah sang sopir.

"Kami juga akan membantu!" ucap salah satu penumpang yang diangguki penumpang yang lain.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang