27

1.1K 103 39
                                    

Tenn POV

Ada apa ya, kenapa Riku terus mengikuti ku? Saat aku mengambil baju ia mengikutiku, saat mengambil barang dia mengikutiku, sampai saat aku memakai sepatu dia juga mengikuti ku. Bukannya aku risih, hey! Aku tak pernah risih dengan Riku malah aku suka dideketin sama Riku! Tapi....Riku terlihat imut sekali saat mengikuti ku kemana saja!! Lihatlah, seperti anak angsa yang mengikuti induknya, lucu sekali!!! Argh... kenapa adikku imut sekali?!!

"Riku ada apa hm?" tanyaku dengan menahan gemas.

Lihat wajahnya yang manis itu, pipi yang gempil, bibir yang sedikit dimanyunkan, matanya bak mata anjing minta dipungut, dan jangan lupakan jari telunjuknya yang saling menyatu ia mainkan. Arrrggg kenapa aku punya adik seimut ini!! Aku selalu terkena heart attack setiap hari! Aku harus selalu menjaganya kalau begini. Meleng sedikit saja bisa-bisa adikku ilang diculik orang!

"Tenn-nii~"

Ah...Riku sedang manja rupanya. Ulululu imut sekali!!

"Iya, ada apa?" tanyaku lagi

"Riku...ikut ya!"

Tunggu apa tadi?! Ikut? Aku tak salah dengarkan?

"Ha? Ikut? Ikut ke konser?" tanyaku memastikan bahwa aku tak salah mendengar.

"Iya, boleh ya Tenn-nii~ Riku mau lihat konser Tenn-nii secara live," kata Riku dengan wajah pupy ayesnya.

He?!!! Big noooo!!

Riku?

Ikut?

Mana boleh aku bolehin!!!

Gila ya aku?!!

"Tidak!" jawabku cepat. Tentu saja aku tak setuju, di sana ramai nanti kalau Riku ketahuan adikku gimana? Kalau dia lelah gimana? Kalau sesak? Kalau sakit tiba-tiba? Huh....belum lagi ada makhluk jelmaan pelangi itu!!! Tentu saja tidak!!

"Eh....nande?"

Riku, mengertilah adikku sayang. Di sana nggak aman buatmu. Terlalu banyak orang!!

"Riku nanti capek, di sana penuh nanti sesak!" balasku mencoba memberi pengertian.

"Kan aku bisa lihat dari ruang tunggu Trigger!" jawabnya.

Aduh Riku....kamu itu ya pintar banget nyari alasan. Entah aku harus senang atau sedih.

"Sama aja di tv kan? Mending di rumah," kataku terus menolak.

"Beda!" jawabnya lagi.

"Tenn-nii boleh ya~ boleh ya~"

Tenn tahan Tenn. Kau tak boleh terpincut muka imut adikmu. Tapi.....aku mana bisa!! Arrrggghhh!!

"Tidak!" kukuhku

"Boleh!"

"Tidak!"

"Tenn-nii~ hiks...."

Deg

Aduh.... bagaimana ini? Riku menangis. Riku jangan nangis dong, Tenn-nii kan jadi tak tega....aku tu paling anti dan paling tidak suka Riku menangis. Tapi...aku harus tegas. Ini untuk kebaikannya. Maaf ya Riku.

"Tidak Riku. Nurut ya, nanti Riku capek mending di rumah aja. Kan kalau nonton di ruang tunggu Trigger sama kayak nonton TV. Mending di rumah lebih enak. Nanti bisa nonton TV sambil makan cemilan. Suruh Bibi Mai buatkan donat nanti dimakan sambil nonton, terus juga bisa sambil selimutan, hangat kan? Kalau di sana nggak enak, sepi, dingin, mau?" bujukku sambil menghapus air mata Riku. Aduh adikku ini cengeng sekali tapi tak masalah Riku lebih imut seperti ini.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang