60

791 94 220
                                    

Brakk

"Kalian! Akhirnya kalian datang!"

Nagi dan Gaku dengan tidak sabarannya mendobrak pintu. Melihat orang yang bdatang adalah yang mereka tunggu, itu membuat kedatangan mereka disambut sorak gembira yang lain.

"Riku! Bagaimana keadaan Riku?!" tanya Nagi panik.

"Buruk!" jawab dokter Sora

Nagi dan Gaku pun segera mendekati ranjang sang surai merah dan melihatnya yang kejang, wajah dan tubuhnya yang sudah membiru, dan mulut yang penuh darah. Membuat mereka berdua meringis pilu.

"Dimana penawarnya?!" tanya Tenn panik.

"Ada di sini!" ucap Gaku yang langsung mengobrak abrik isi tas merah itu.

Gaku langsung mengeluarkan botol kecil berisi cairan berwarna biru lalu menyerahkannya ke Tenn.

"Apakah benar ini penawarnya?" tanya Tenn.

"Tenn berikan padaku!" kata doter Sora meminta botol kecil itu.

Setelah botol diserahkan ke dokter Sora, dokter Sora langsung membuka penyumbat botol kecil itu lalu mengendus baunya, menilai apakah itu obat yang mereka cari

"Iya ini benar!"

"Tunggu apa lagi! Minumankan ke Riku!!" Perintah Tenn.

Dokter Sora langsung membuka ventilator untuk sementara lalu menuangkan cairan berwarna biru itu ke mulut Riku, tentu dia sudah memposisikan Riku agar mudah menelan cairan itu. Setelah sekiranya obat sudah memasuki tubuh Riku, Riku kembali di posisikan seperti semula dan ventulatornya dipasang kembali. Riku yang awalnya kejang kini sudah mulai tenang, tapi...ini terlalu tenang

"Tidak terjadi apa-apa?" heran Mitsuki

"Apakah Riku sudah baik-baik saja?" tanya Momo.

"Dokter Sora! Kenapa tidak ada perubahan?!" tanya Tenn cemas.

"Tenang Tenn, obat itu perlu waktu untuk diserap tubuh"

"Bagaimana aku bisa tenang! Kalau-"

Tit

Tit

Tit

Tit

Suara monitor itu tiba-tiba saja menjadi cepat, menunjukkan keabnormalan fungsi jantung yang menopang sebuah kehidupan. Dokter Sora seketika menjadi panik. Dokter yang jarang menunjukkan kepanikan guna memperlancar proses pemeriksaan kini panik dan terus menangani pasien merahnya.

"Dokter Sora, Riku kenapa?! Riku baik-baik saja kan?!" tanya Tenn.

"Riku, Riku pasti tidak apa-apa iyakan?"

Yang lain tak kalah panik. Untuk kesekian kalinya jantung mereka diuji ketahanannya. Membuat mereka berfikir akan mempunyai penyakit jantung. Diantara mereka bahkan tak sanggup berkata-kata dan hanya melihat dengan pilu. Yang lainnya lagi sudah menangis dan berharap si manis kesayangan mereka selamat.

"Jantungnya sekarang malah berdetak terlalu cepat! Lonjakan detak jantung ini, Riku tak bisa menahannya lagi!" jelas dokter Sora.

"JANGAN BERCANDA KAU! KAU BILANG RIKU AKAN SEMBUH DENGAN OBAT ITU! TAPI MANA HAH?!!" murka Tenn.

"AKU JUGA TIDAK TAU TENN!!"

"APA MAKSUDMU TIDAK TAU! KAU DOKTERNYA DISINI!!"

HUH

HUH

HUH

Riku kesulitan bernafas lagi untuk kedua kalinya. Walaupun tidak sampai kejang, tapi tarikan nafas berat itu cukup untuk membuat mereka berkeringat dingin.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang