61

693 84 19
                                    

Setelah mengucapkan dua kata itu dengan susah payah, Riku kembali tak sadarkan diri.

Sedangkan mereka yang masih terkejut tak bisa menahan diri untuk memeluk si Crimson kesayangan mereka. Walaupun orang yang mereka peluk sudah tak sadarkan diri lagi.

Dengan sebuah keajaiban adiknya telah hidup kembali(?) Dan dengan sebuah keajaiban mulut yang entah bagaimana ditutup oleh ventilator mengucapkan dua kata itu dengan lirih, sangat amat lirih, serta  dengan keajaiban pula... dia tak kehilangan adiknya.

Di tengah tengah acara penuh syukur itu, Tenn tiba-tiba jatuh terduduk. Kakinya seakan menjadi jelly, tangannya yang dari tadi gemetar memegang tubuh adiknya yang sempat dingin ia satukan menjadi kepalan besar. Tenn, sudah tak tau lagi harus berterima kasih bagaimana lagi dengan Kami-Sama. Tenn benar-benar bersyukur tak kehilangan adiknya.

"Tenn, adikmu telah selamat, syukur Tenn. Riku masih hidup," ucap Gaku masih dengan bekas air mata di pipinya.

"Yokatta Yo Tenn, hiks...Riku...masih hidup," ucap Mitsuki penuh syukur.

"Sakuma, Riku-sama masih hidup! Yokatta Yo Sakuma!" heboh Sakura. (Pliss author benar-benar lupa sama ni bodyguard kalau mereka juga di sana༎ຶ‿༎ຶ)

"Iya! Yokatta Yo Sakura!"

"Kau menangis? Tak biasanya kau menangis nee, Sakuma"

"Urusai!"

"Yuki! Riku...hiks....selamat! Huwaaa"

"Momo, aku juga bersyukur.." ucap Yuki masih memeluk Momo.

"Syukurlah Nanase-san..." kata Iori seketika lega.

Dan masih banyak lagi ucapan syukur dari mereka atas selamatnya mentari kecil mereka.

"Hiks... syukurlah...Riku kau selamat...kau membuat Tenn-nii hampir mati jantung...hiks...Riku tak boleh seperti itu lagi nee. Hiks...Riku tak boleh mengerjai Tenn-nii seperti itu...hiks... Tenn-nii takut... Tenn-nii takut Riku benar-benar pergi...hiks... Jika Riku pergi mungkin Tenn-nii juga akan ikut Riku...jadi jangan seperti itu ya...hiks... yokatta...yokatta Yo..." tangis Tenn dengan bersimpuh di sebelah ranjang Riku.

"Tenn.."

Saat sedang haru-harunya, tiba-tiba dokter Sora berkata, "Aku akan memeriksa Riku"

Perkataan dokter Sora membuat hati mereka yang sudah berbunga-bunga menjadi berdebar lagi. Mereka tau Riku pingsan karena masih lemah. Tapi, bagaimana kalau keadaannya masih buruk? Huh...berapa kali lagi jamtung mereka harus dipacu lebih cepat? Mereka masih berkesempatan mempunyai umur panjang kan? Mereka nggak akan mati muda karena jantungan kan?

Saat mereka dengan tegang melihat dokter tampan itu memeriksa Riku, dokter Sora dengan fokus memeriksa semua bagian tubuh Riku. Dia tidak mau melewatkan apapun dan berakibat buruk untuk Riku.

"Bagaimana dokter Sora?" tanya Tenn.

"Untuk Racun, sudah tak ada yang harus ditakutkan. Semuanya sudah hilang dan tubuh sudah bersih dari racun"

Semuanya seketika bernafas lega

"Tapi..."

Degg

"Tapi?" ulang mereka gugup.

"Tidak dengan organnya yang rusak. Kita perlu mencari donor organ secepatnya"

"Astaga... apalagi ini..."

"Apakah ini ada batas waktunya?" tanya Gaku yang sudah trauma dengan 'batas waktu'

"Bagaimana bilangnya. Tentu saja ada, tapi tak semendesak seperti racun. Racun bisa membunuh Riku jika kita tak cepat menemukan penawarnya, tapi organ ini walau rusak tapi tetap bisa bekerja walau tidak optimal. Cuma, yang perlu kita waspadai adalah saat organ itu benar-benar sudah tidak berfungsi lagi dan itu bisa membunuh seseorang. Saat ini kondisi organnya tak begitu baik tapi masih bisa berfungsi. Mencari organ juga tak semudah itu. Jadi tolong secepatnya," jelas dokter Sora.

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang