Beberapa hari berselang setelah JIMA dan sekarang Tenn sedang berada di rumah Kujou Takamasa. Kemarin saat teman-temannya pulang dari rumahnya setelah mengetahui semua kebenaran itu, malamnya saat Riku sudah beranjak tidur tiba-tiba Kujou Takamasa menelponnya. Ia diminta datang ke rumah si Kujou itu keesokan paginya entah ingin mendiskusikan tentang apa.
Dan yah....disinilah ia sekarang sedang duduk di salah satu sofa di ruang tamu itu. Ia sedang menunggu si Kujou tua itu datang. Kenapa dia bilang si Kujou tua? Hey! Walaupun dia menghormati si Takamasa itu, tetap saja seseorang yang menjadi ancaman keselamatan adiknya adalah musuhnya. Kujou itu juga orang yang licik dan egois jadi tidak salahkan dia membencinya?
Oke oke dulu memang Kujou pernah menyelamatkannya dari krisis keuangan pasca kecelakaan keluarganya yang menewaskan pasangan Nanase, orang tuanya dan itulah alasan ia masih bertahan di sisi orang licik ini dan mau dimanfaatkan menjadi idol. Yah...hanya sebatas balas budi dan dia juga ingin menjadi idol, jadi dia tak dirugikan bukan?
Ceklek
"Kau sudah datang Tenn?" tanya seseorang yang baru masuk ke ruang tamu yang ternyata adalah Kujou Takamasa.
"Hn...to the point!"
"Hahaha kau selalu seperti itu Tenn. Apa kau tak ingin berbasa-basi kepadaku dulu Tenn? Kita sudah lama tak bertemu. Jika bukan aku yang menelpon dan memintamu ke sini, kau tak kan kunjung ke sini dan melihatku kan Tenn? Oh...apakah kau sesibuk itu Tenn?" kata Takamasa panjang lebar yang tidak ditanggapi Tenn. Tenn saja sangat tidak tertarik dengan obrolan entah apa ini. Tapi dia membenarkan kalau dia sangat malas menginjakkan kaki ke sini. Mungkin kalau Takamasa tidak menelpon dan memintanya ke sini, mana mau dia.
"Jadi?" tanya Tenn yang bosan dengan ocehan si tua bangka itu.
Mendengar pertanyaan itu, tiba-tiba wajah Takamasa menjadi serius. Dia langsung duduk di salah satu sofa dengan kaki kanan yang berada di atas kaki kiri dan juga tangannya yang menyilang di depan dada.
"Jadi kenapa kau bisa kalah JIMA?" tanyanya dingin dengan ekspresi datarnya.
DEGG
'ternyata ini yang ingin dia bahas?' kata Tenn dalam hati.
"Aku sudah bilang padamu kan kalau kau harus memenangkan setiap kompetisi itu dan jadi seperti Zero!! Apa kau lupa?!!"
Tenn hanya menunduk dan meremas tangannya. Kujou mode marah memang sangat menakutkan.
"Aku...aku kurang dalam berlatih," ucap Tenn bohong. Sebenarnya Tenn sudah berlatih begitu keras, tapi kekhawatiran pada adiknya yang saat itu drop dan bertepatan saat kompetisi berlangsung membuat Tenn buyar dan menghilangkan konsentrasinya. Tak mungkin kan kalau dia bicara seperti itu.
"Huh....Tenn kau tau kan kalau JIMA itu salah satu penghargaan besar di Jepang? Dengan memenangkannya kau bisa menaikkan popularitas mu! Kau bisa jadi lebih terkenal!! Dengan begitu kau akan hebat sehebat Zero!!"
"Mengapa melakukan hal seperti ini saja kau tak bisa ha!! Jika seperti ini bagaimana kau bisa lebih baik dari pada Zero!! Jangankan lebih baik, kau bahkan saat ini tak setara dengan Zero!!"
'Zero Zero Zero!! Selalu saja Zero!! Memang kenapa kalau aku tak sama seperti Zero! Aku hanya ingin jadi idol sesuai dengan keinginanku! Aku tak mau terpaku dengan Zero! Memang benar Zero hebat dan aku ingin menjadi seperti mereka, tapi aku tak ingin jadi sosok yang menggantikan mereka, aku ingin jadi diriku apa adanya!!' teriak Tenn dalam hati masih dengan menundukkan kepala serta mengepalkan kedua tangannya di lutut.
Walau Tenn sangat marah dihatinya, tapi diluarnya Tenn hanya diam menerima semua ejekan itu. Dia hanya mendengarkan setiap kata berpedang yang keluar dari mulut Takamasa. Hanya diam menahan amarah yang bergejolak.

KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Povídky"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...