44

689 81 45
                                    

Tenn saat ini masih emosi dengan terungkapnya semua hal ini. Dan walaupun Bibi Mai sudah ia usir, entah kenapa rasa emosi itu masih tercetak jelas di hatinya. Ia kecewa, sangat sangat kecewa. Orang yang sudah lama bekerja padanya dan ia percayai ternyata mengkhianatinya. Dia bahkan masih ingat saat pertama kali merekrut pembantu dan itu adalah Bibi Mai. Dia ingat, saat dia memutuskan untuk menjadi "anak angkat" Kujou Takamasa ia memang mencari pembantu untuk menjaga sang adik. Bukannya dia tidak bisa, tapi dengan banyaknya pelatihan dari si Kujou itu membuatnya takut jarang di rumah dan meninggalkannya sendirian. Tapi yah ternyata memang begini.

"Aaaarrrggg!!!"

Braakkk!!

Tenn sekali lagi memukul meja dokter Sora tapi kali ini lebih keras seakan ia ingin melampiaskannya pada benda di depannya itu.

"Tenn, aku tau kau emosi. Aku juga tak menyangka semua ini dan aku juga kecewa! Tapi kau tak bisa emosi terus menerus. Ingat Riku!"

Mendengar nama adiknya disebut membuat amarah Tenn perlahan-lahan menghilang, walaupun tidak menghilang seutuhnya. Tenn juga sadar itu. Bagaimana kedepannya? Maksud Tenn, Riku paling dekat dengan Bibi Mai bahkan melebihi Sakura dan Sakuma yang notabennya selalu mengikuti Riku dan menjaganya. Bagaimana kalau Riku tau orang yang dia sayang dan ia anggap keluarga mengkhianatinya? Bagaimana kalau Riku semakin drop?

"Dokter Sora, kita tetap akan merahasiakan ini dari Riku!"

"Aku setuju"

Setelah mengucapkan itu Tenn pun berlalu ingin keluar dari ruangan sang dokter bersurai biru itu.

"Tenn kau mau kemana? Jangan melakukan hal yang tidak-tidak!" kata dokter Sora khawatir. Walaupun amarah Tenn mereda, tapi dia tau kalau sang center Trigger itu masih emosi. Ia hanya takut Tenn melakukan hal nekat. Asal kalian tau ya, Tenn itu sangat menyeramkan saat marah, apalagi itu terkait soal Riku. Huh...Memang sepertinya julukan "Shinigami" bukan isapan jempol semata.

"Aku mau menemui Riku! Kau juga tau ini sudah memasuki jam tidur Riku dan Riku akan sulit tidur jika tidak aku temani," kata Tenn tanpa berbalik dan kini sudah memegang kenop pintu.

Mendengar itu dokter Sora reflek melihat jam dinding yang ada di sebelah kanan dindingnya dan sadar ia dan Tenn telah menghabiskan banyak waktu untuk introgasi ini.

Tanpa ingin mendengar jawaban dokter Sora-yang memang sepertinya tidak akan menjawab kata-kata nya lagi, Tenn langsung membuka pintu dan keluar dari ruangan itu.

Bbbraaaakkkk

Dan tentu saja tak lupa untuk menutup (membanting) pintu dengan sopan:)

Dokter Sora hanya geleng-geleng melihat kelakuan Tenn.

"Engselnya sepertinya rusak lagi. Huh....masih untung si cuma engsel, Tenn bahkan pernah membuat pintuku terbelah menjadi dua. Entah supah keberapa kali ia membanting pintuku Minggu ini," pasrah dokter Sora.

_✨✨_

Hah....

Tenn saat ini sudah berada di depan kamar sang adik dan sedang berusaha menenangkan hatinya dari kejolak emosi. Tenn tentu saja tidak ingin marah di depan adiknya atau bahkan melampiaskannya pada sang adik.

'Tenn kau harus tenang. Kau tidak ingin marah di depan Riku kan. Ayolah tenang! Tarik nafas....hembuskan....' kata Tenn dalam hati.

Hah....

"Baiklah"

Ceklek

Protect My Otouto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang