Saat ini Riku sedang bermain bola dengan riangnya di belakang rumahnya. Di belakang rumah Nanase ini memang selain ada hamparan kebun bunga yang luas juga terdapat tanah yang lumayan luas yang tak terisi apapun, jadi tanah kosong itu digunakan sebagai lapangan serbaguna.
Dengan matahari yang tak terlalu terik, dan juga angin yang berhembus pelan membuat orang bermahkota Crimson ini tak kepanasan maupun kedinginan, cocoklah untuknya bermain di luar. Dan jangan lupakan dua bodyguard Riku, Sakura dan Sakuma yang tak kan jauh dari tuan muda mereka.
Sakura yang pada dasarnya tomboy, memilih menjadi lawan sekaligus partner dari si mata senja itu. Sedangkan kembarannya yang lebih kalem, tak ingin melakukan hal semerepotkan olahraga dan lebih memilih membaca buku di samping lapangan tersebut, tentu matanya tetap awas menjaga dan mengawasi adik dari top idol itu.
Sedangkan Riku yang memang anak yang aktif sedang bersemangat untuk menendang benda bulat hitam putih itu. Tentu dengan kecepatan yang pelan, tapi walaupun tidak bisa bermain seaktif anak yang lain, Riku tetap bersemangat menggelindingkan bola itu ke sisi lain lapangan. Sakura yang berada di depannya terus memberi semangat dan melarang Riku jika dirasa Riku terlalu cepat berlari dan selalu mengecek keadaannya. Semua diawasi oleh Sakura. Sedangkan Sakuma terus mengawasi Riku dan akan menangkap Riku jika tuannya itu hendak jatuh karena terlalu bersemangat berlari ataupun saat menendang bola.
"Ayo terus Riku-sama! Tendang terus! Iya sini sini kesini Riku-sama!"
"Riku-sama jika anda kelelahan, anda harus langsung bilang ya, tidak boleh memaksakan diri!" Peringat Sakuma yang matanya masih fokus dengan buku.
"Ha..ha'i"
"Riku-sama apa anda kelelahan?" tanya Sakura.
"Belum, aku masih mau main lagi!" setelah berkata itu, Riku langsung lari lagi ke arah Sakura ingin memasukkan bolanya ke gawang Sakura, yang sebenarnya nggak ada gawangnya.
"Riku-sama pelan-pelan!" peringkat Sakura.
"Sakura ayo kejar aku! Hahaha kau lambat Sakura!"
"Riku-sama pelan-pelan! Nanti anda terjatuh!"
"Riku-sama jangan berlari terlalu cepat nanti anda capek!" kata Sakuma yang melihat tingkah tuan mudanya itu.
"Hahaha ha'i ha'i aku tak kan berlari lagi. Tapi....Sakura terima ini!!" Riku dengan kekuatan penuh menendang bola ke arah Sakura. Tapi karena tendangan yang asal, bolanya malah melesat entah ke mana.
"Eh!! Bola Riku!!" kata Riku melihat bolanya yang entah pergi ke mana.
"Riku-sama, anda tunggu sini biar saya saja yang-"
"Riku-sama!!"
Tanpa disadari keduanya, Riku sudah melesat mencari bolanya sendiri membuat ke dua bodyguard Riku itu panik karena kehilangannya.
Disisi lain, Riku saat ini sedang ada di gerbang belakang rumah Nanase. Ternyata bolanya melesat hingga ke sini. Kuat juganya tendangannya, pikir Riku. Hei, walaupun sama-sama berada di belakang area rumah Nanase, pagar belakang itu jauh dari lapangan tadi membuat Riku sedikit bangga akan tendangannyan. Tapi...masalahnya sekarang adalah... bagaimana cara mengambil bolanya itu!!
"Ugh...gimana cara ngambilnya?"
Bola itu berada di luar pagar kediaman Nanase dan pagar itu dikunci. Riku hanya bisa berusaha meraih bola dari sela-sela pagar tersebut. Tentu Riku masih tak bisa menjangkaunya karena bolanya memang agak jauh dari pagar. Walaupu begitu ia terus berusaha mengambil bolanya, meski itu sulit.
"Ugh...kenapa nggak sampai. Lebih baik tadi aku minta tolong Sakura atau Sakuma aja!" kata Riku masih terus berusaha menggapai bolanya.
"Argh...aku menyerah! Aku minta tolong Sakura saja!" kata Riku yang sudah berusaha beberapa menit lalu tapi tak kunjung bisa mendapatkan bolanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect My Otouto [End]
Short Story"Aku akan membawa mimpi kita berdua, yang harus kau lakukan hanyalah duduk dan menonton" . . . . . Bagaimana kalau Riku menuruti perkataan Tenn. Dimana Riku tak pernah menjadi idol dan Tenn berusaha untuk menyembunyikan Riku dari dunia idol. Tapi...