1️⃣ Tiket Konser HusBand

2.2K 222 24
                                    

"Ish," keluh Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ish," keluh Clara.

Setiap kali Clara akan duduk di bangkunya, ia selalu membersihkan berbagai macam barang yang tertumpuk di atas mejanya. Kali ini jumlahnya lebih banyak dari pada hari biasanya, karena hari ini adalah peringatan anniversary yang ke-3 band HusBand.

HusBand adalah salah satu band yang terkenal di bawah naungan agensi NA Entertainment. Seakan menjadi sebuah keajaiban bagi SMA Pancasila 01 tiga tahun lalu. Empat member band HusBand memilih sekolah tersebut daripada sekolah lainnya. Sejak detik itu, Clara menyesal mendapatkan beasiswa dari jerih payahnya sendiri, yaitu memenangkan olimpiade matematika tingkat Nasional. Ia harus satu sekolah sekaligus satu bangku dengan seseorang terkenal.

Bagi para siswa dan siswi lainnya, Clara seperti gadis yang mendapatkan keberuntungan karena bisa duduk dengan salah satu member HusBand tersebut. Bahkan kalau boleh menolak, Clara sudah membantah dari awal. Sayangnya, tingkat keistimewaan dirinya jauh lebih rendah daripada empat member Husband. Salah satunya, Naja.

Dari kelas satu, keempat member itu mendapatkan kesempatan untuk memilih tempat duduk demi kenyamanannya. Entah kenapa hanya Clara yang menjadi pilihan satu-satunya Naja hingga tiga tahun ini sebagai teman duduknya. Padahal tiga member lainnya memilih duduk bersama siswa, bukan seorang siswi.

"Sabar, Ra. Ini tahun terakhir lo duduk sama dia. Sabar," tutur Clara kepada dirinya sendiri.

Tangannya sedang sibuk memindahkan barang pemberian fans Naja yang telah melewati batas wilayah mejanya. Ia menumpuk semuanya dan sisanya diletakkan di kursi milik Naja. Entah apa yang dipikirkan mereka sehingga rela mengeluarkan uang untuk membeli barang bermerek untuk diberikan kepada Naja dan teman-teman lainnya.

"Wah, fans lo ternyata banyak juga ya, Ra," ledek Inez yang baru saja datang.

Kalau pun boleh memilih, Clara selalu ingin duduk bersama Inez sejak awal. Hanya gadis itu yang membuat dirinya nyaman, sebab sejak kecil mereka selalu bersama. Keduanya pun mendapatkan beasiswa di SMA ini. Clara dan Inez seakan sudah ditakdirkan sejak awal untuk tidak pernah terpisahkan.

"Dah, lah. Diam aja lo. Mendingan bantuin gue mindahin ini!" pinta Clara membawa kotak putih berisi kue dengan hati-hati.

Inez mengulurkan tangannya sembari menerima kotak putih tersebut untuk dipindahkan ke meja kosong di belakang. Setelah itu, ia kembali ke tempat Clara dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Inez juga tidak mau kalah dengan fans Naja yang lainnya.

"Lo juga mau kasih hadiah buat dia?" tanya Clara dengan nada lemah seakan sudah kehabisan tenaga menghadapi orang-orang di sekitarnya.

Senyum Inez mengembang, "Iya, lah. Bukan cuma buat Naja aja kok. Gue kasih hadiah untuk Ajun, Revan, dan Raja juga."

Clara memijat kepalanya yang pening karena melihat tingkah Inez. Sahabatnya itu meletakkan satu per satu bingkisannya ke meja dari tiga member lainnya. Sebenarnya bukan sesuatu yang baru lagi, Clara sudah tau sejak kalau Inez termasuk penggemar band yang sama sekali tidak menarik bagi dirinya sendiri.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang