"AAAaaa! Hantuuu!" teriak Clara histeris.
Bagaimana Clara tidak takut dengan sosok di belakangnya itu. Naja berdiri dengan membawa senter ponsel yang menyala tepat di bawah dagunya. Hal yang tidak disadari lelaki itu membuat Clara ketakutan.
"Gue Naja, Clara!" seru Naja sembari menurunkan ponselnya. "Ganteng gini dikatain hantu."
Clara mendengus kesal dengan tingkah Naja. Gadis itu dengan refleks memukul dada lelaki tersebut. Namun, dengan cepat Naja menarik tangannya dan membuat tubuh Clara terperangkap dalam pelukan pianis HusBand itu. Entah kenapa Clara merasa nyaman dengan posisinya sekarang. Begitu pun dengan Naja. Mereka tetap di posisi yang sama dalam beberapa detik.
"Aish, ngapain, sih, lo? Nanti yang Raja sama Inez lihat," gerutu Clara sembari menjauhkan tubuhnya.
Naja terkekeh, "Lagian siapa yang bisa lihat kalau lampu mati gini, sih, Ra," ucap Naja. "Lucu, deh, kamu," lanjutnya.
Untungnya suasana masih gelap sehingga rona merah di pipi Clara tidak terlihat. Memang apa yang diucapkan Naja tidak selah. Pasalnya, mereka berada di sudut dapur yang tidak bisa dijangkau penglihatan dari ruang tengah. Tetap saja dengan kejadian itu membuat jantung Clara meloncat-loncat.
"Udah-udah, ah. Mendingan bantuin gue bawa cangkir itu," ucap Clara sambil menunjuk beberapa cangkir yang sudah tertata di atas meja.
"Cuma itu doang?" tanya Naja.
"I-iya. Ini gue yang bawa tehnya," jawab Clara. Ia membawa gelas berukuran besar yang sudah ia seduhkan teh hangat.
Naja tetap berdiri di depan Clara dengan siap membawa nampan yang berisi empat buah cangkir di atasnya. Mata Clara berkedip-kedip melihat lelaki itu yang tidak kunjung bergerak. Padahal dirinya sudah tidak tahan dengan uap panas dari teh yang dibawanya.
"Lo kok diam aja, sih? Ayo, jalan!" seru Clara mendahului Naja.
"Ra," panggil Naja pelan dengan posisi yang tidak bergerak sama sekali.
Kaki Clara berhenti, lalu memutar tubuhnya. Ia masih kesal dengan kejadian sebelumnya dan sekarang Naja akan berulah lagi. Clara menarik napas dalam-dalam sebelum menjawabnya.
"Huft! Apa lagi, sih?" tanya Clara kesal.
"HUAAA!" teriak Naja.
Bukannya ada jawaban yang jelas. Malahan Naja tiba-tiba berlari mendahului Clara sambil berteriak hingga membuat gadis itu menyusul karena ketakutan. Clara sendiri tidak tau apa yang dilihat lelaki itu. Apa lagi suasana sedang meneyeramkan, yaitu hujan lebat dan lampu padam.
Raja dan Inez yang awalnya berbincang-bincang langsung terkejut melihat Naja dan Clara berlarian. Mereka sampai berdiri karena mendengar teriakan dari keduanya. Namun, tiba-tiba Naja tertawa terbahak-bahak sesampainya di ruang tengah.
"Huahahaha ...."
"Kenapa, sih, kalian ini?" tanya Inez terheran.
"Ada apa, sih? tanya Raja kepada Naja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine 🎶 [TAMAT]
Fanfiction[Jaemin x Winter] Rank 🏅 Rank 1 #jaemin [20-05.2022] Rank 1 #winter [20-05-2022] Rank 2 #winter [23-05-2022] Rank 1 #band [06-08-2022] Bisa duduk sebangku dengan salah satu member HusBand adalah keinginan para siswi. Namun, tidak untuk Clara. Di ta...