2️⃣2️⃣ Dihukum Bersama

518 82 7
                                    

Drrrt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drrrt ....

Ponsel Clara bergetar di atas meja. Namun, gadis itu masih setia memejamkan matanya karena telah begadang semalaman untuk menyelesaikan beberapa soal. Tidurnya tidak terganggu sama sekali karena getaran ponsel miliknya tak sanggup membangunkan. Padahal orang yang sedang menelepon dirinya sedang menunggu di luar rumahnya.

Drrrt ... Drrrt ....

Ponselnya kembali bergetar. Sama sekali tidak membangunkan gadis yang tidur dengan selimut menutupi seluruh tubuhnya. Sampai akhirnya, suara yang begitu keras membuat Clara terbangun karena terkejut. Sempat ia ingin memarahi seseorang yang ada di luar rumahnya, tetapi dirinya lebih terkejut ketika melihat jam dinding.

'Tok ... tok ... tok ....'

"Aish, siapa sih yang ketuk pintu? Keras banget," geram Clara. Sudah terbiasa ketika bangun matanya langsung tertuju pada jam dinding.

"Ha? Astaga! Gue bangun kesiangan!"

Clara langsung melompat dari ranjang dan tidak mempedulikan seseorang yang ada di depan rumahnya. Ia bergegas ke kamar mandi dan membersihkan tubuh secepat mungkin. Tidak sampai lima menit, Clara mempercepat gerakannya memakai seragam sekolahnya. Setelah itu, ia memasukkan buku yang berserakan di atas meja belajar dan meraih ponsel miliknya.

Belum sempat menyisir rambutnya, Clara menggunakan jepit rambut guna sebagai sisir. Kemudian, menjepit rambutnya agar tidak terlihat terlalu berantakan. Clara pun membuka pintunya dan disambut dua manusia yang sebelumnya ia mengira hanya Inez yang sedang menunggunya. Namun, ternyata ada Naja juga.

"Loh, kok?" tanya Clara kebingungan.

"Udah, tanya nanti aja. Kita udah telat, nih. Untung Naja ke sini bawa mobil." Inez langsung menarik tangan Clara untuk bergeas naik ke mobil Naja.

Mereka tidak ada waktu lagi, kecuali sebelum lima belas menit mereka bertiga sudah sampai di sekolah. Clara dan Inez duduk di kursi belakang dan Naja yang mengemudi mobilnya. Ternyata tangan lelaki itu begitu lincah menggunakan setir mobil dan dengan kecepatan yang lumayan laju. Secara tidak sadar Clara memperhatikan Naja dari belakang.

"Kalian pegangan yang kuat. Gue mau ngebut!" perintah Naja yang langsung menancapkan gasnya.

Clara dan Inez refelks menggeggam kuat-kuat pegangan tangan di atasnya. Kecepatan Naja sangat cepat, tetapi ia tidak sampai melewati batas karena beberapa polisi sudah biasa stand by di pinggir jalan. Mata Clara yang sebelumnya fokus kepada Naja, kini berganti melihat jalan yang sedang dilewati Naja. Ia merasa asing dengan jalan tersebut.

"Kita lewat mana ini?" tanya Clara.

"Mau sampai cepet atau mau terlambat?" tanya Naja balik.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang