5️⃣5️⃣ Merenungkan Kembali

361 52 6
                                    

Clara dan Naja saling mengatup bibir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Clara dan Naja saling mengatup bibir. Keduanya sama-sama canggung setelah apa yang terjadi pada mereka. Di hadapan Raja dan Revan seolah-olah semuanya terlihat tidak terjadi apa-apa. Dua lelaki itu sudah memahami kalau di antara Naja dan Clara sudah baikan seperti sebelumnya. Sebab niatan mereka bertemu dengan Clara untuk meminta maaf dan menyelesaikannya.

"Beneran udah baikan 'kan?" tanya Raja memastikan.

Hanya Naja yang disuruh teman-temannya menyelesaikannya dengan Clara. Sebab lelaki itu lah yang memberikan usulan untuk mengakhiri kedekatannya itu. Awalnya Naja sangat khawatir mengenai keberadaan Clara yang bisa saja mengganggu kehidupannya. Namun, hati tidak dapat dibohongi. Naja tak mampu menjaga jarak yang telah dibuatnya. Oleh karena itu, ia mendatangi rumah Clara untuk mengajak baikan. Semuanya dilakukan secara diam-diam dari pihak agensinya yang sudah membatasi hubungan mereka.

"U-udah kok," jawab Naja.

Clara mengaguk sebagai tambahan untuk meyakinkan Raja dan Revan. Bahkan Clara dan Naja telah lebih dari sekedar baikan saja. Hubungan mereka kini menjadi kenyataan yang sesungguhnya hanya bagi keduanya saja. Mereka sepakat menutupi semuanya dari teman-temannya dan melakukan secara diam-diam. Apalagi hubungan keduanya sudah jelas-jelas selesai dan telah tersebar di publik.

Kesepakatan mereka berdua tidak jauh dari tantangan yang harus dihadapi. Hubungan mereka sudah tidak rekayasa lagi, tetapi kedekatan keduanya tak sebebas sebelumnya. Clara dan Naja tetap memperlihatkan di depan publik seolah semuanya benar-benar berakhir. Tidak hanya di depan umum saja mereka berpura-pura, tetapi sama orang-orang terdekatnya.

"Kalau gitu sekarang gantian gue yang mau minta maaf," celetuk Revan lebih mendekat ke samping ranjang.

"Clara, gue mau—" Belum sempat selesai menyampaikan permintaan maafnya secara tulus. Clara langsung memotong tanpa pamrih.

"Udah-udah lah. Enggak pakai gitu-gituan. Udah gue maafin semuanya," potong Clara. " Lagian yang salah 'kan emang pemimpin kalian." Clara melirik sekilas ke arah Naja.

Raja dan Revan terkekeh melihat Naja yang bepura-pura tidak mendengar. Lelaki itu tampak canggung hingga menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Clara sendiri menahan senyumannya menyadari tingkah Naja yang malah membuat terlihat menggemaskan bagi dirinya.

Clara telah terkena sihir dari Naja. Dinding pertahanan yang telah dibangun beberapa hari ternyata tidak memiliki kekuatan yang kokoh. Padahal lelaki itu tak terlalu menggunakan tenaga untuk merobohkannya. Dengan ketulusan yang dimilikinya mampu menerobos tembok tersebut. Clara sendiri tidak mampu mempertahankannya lagi. Dirinya bener-benar lemah di hadapan Naja.

"Pokoknya jangan sampai kejadian ini terulang lagi," kata Raja seolah mengingatkan.

"Lo jangan bilang gitu, dong. Ini juga 'kan berawal dari masalah kita," bisik Revan yang masih terdengar di telinga Clara dan Naja.

Seketika Raja menutup mulutnya rapat-rapat. Naja memegang bahu Raja dan Revan seraya menyampaikan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Masalah mereka sampai saat ini juga belum ada titik terang lagi. Apalagi mereka masih berusaha memisahkan antara hal yang serius dan tidak. Sebab mereka kerap menggunakan emosi untuk mengatasinya.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang