5️⃣4️⃣ Cinta yang Kembali

426 65 3
                                    

"Ada apa ini?" tanya Naja penasaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa ini?" tanya Naja penasaran.

Raja dan Revan menoleh ke arah Naja. Mereka memberi tempat untuk temannya yang sekarang menjadi wali untuk gadis yang sedang sakit di dalam. Naja pun ikut mendengarkan apa yang disampaikan dokter mengenai kondisi Clara.

"Tidak ada yang serius. Dia punya riwayat tifus dan sedang kambuh karena kecapean dan telat makan. Dia juga sepertinya sedang banyak pikiran. Oleh karena itu, saya berpesan kepada kalian agar menghiburnya dan membuat makannya tetap teratur," tutur sang Dokter.

Naja, Raja, dan Revan mengangguk mengerti. Penuturan dari Dokter membuat mereka merasa bersalah atas keadaan Clara sekarang. Dibalik wajah tegar gadis itu ternyata memendam banyak pikiran dan masalah yang dihadapinya. Dari kejadian sebelumnya memang bukanlah kesalahan siswi yang telah memiliki banyak medali olimpiade matematika.

"Kalau begitu saya permisi dulu," pamit sang Dokter.

"Kalian boleh masuk. Dia sudah siuman," tambah Dokter sebelum pergi.

Dari penjelasan Dokter, bahwa gadis itu harus dirawat inap. Mengingat tubuhnya sangat lemas dan kekurangan banyak cairan sehingga diinfus sampai kondisinya pulih kembali. Kemungkinan sekitar tiga sampai empat hari karena sejak kemarin Clara belum memakan apa pun.

Mereka bertiga pun masuk ke dan mendapati Clara yang terbaring miring membelakangi. Namun, di tengah jalan Raja dan Revan menyuruh Naja saja yang menghampirinya. Keduanya memilih menunggu di depan dan memberikan waktu untuk Naja dan Clara. Raja sendiri berniat memberi tau kepada Inez, sahabatnya Clara.

"Gue mau kasih kabar ke Inez dulu. Dia tadi bilang suruh kasih kabar kalau Clara udah siuman," terang Raja yang sebelumnya sudah menelepon Inez.

"Lo masuk sendiri aja. Gue sama Raja duduk di sini," kata Revan.

Naja mengangguk, "Oke-oke. Thank's, Bro."

Lelaki itu menepuk pundak dua temannya secara bergantian. Raja dan Revan pun kembali keluar dan menunggu di tempat sebelumnya. Naja sendiri perlahan menghampiri Clara yang masih tetap pada posisinya. Ia duduk di kursi yang ada di samping ranjang.

Saat Clara siuman, ia baru teringat apa yang sedang terjadi pada dirinya. Dirinya juga masih ingat suara seseorang yang meneleponnya sebelum pingsan. Clara pun baru sadar bahwa suara itu milik Naja. Rasanya ia tidak sanggup melihat wajah lelaki itu lagi, tetapi dengan kondisinya seperti ini membuat dirinya tak bisa melakukan apa-apa.

Pada dasarnya, Clara tidak ingin terlihat lemah di hadapan lelaki itu. Pasalnya ia menunjukkan bahwa keadaannya baik-baik saja walaupun sebenarnya tidak. Bagaimana bisa semua langsung kembali seperti semula? Bahkan sekecil apa pun itu pasti membutuhkan proses untuk beradaptasi.

Clara tidak berani mengubah posisinya yang masih membelakangi Naja. Ia tak mau menunjukkan air matanya kepada lelaki itu. Clara menangis karena ia pikir dirinya sudah berada di alam lain. Gadis itu sangat ketakutan karena pada saat itu dirinya sedang sendirian. Untuk menghubungi Inez saja ia tidak berani.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang