"MAMAAA!"
"TANTEEE!"
"AAAAA!"
Teriakan tiga lelaki itu menenuhi ruangan. Di sisi lain dua wanita di hadapan mereka tertawa terbahak-bahak dan sangat telat untuk menutupi mata mereka. Ajun sendiri tidak bisa melakukan apa-apa untuk menutupi aset berharga teman-temannya.
Kondisi Naja, Raja, dan Revan sekarang sedang menutupi setengah tubuhnya dengan selimut. Mereka berteriak menyuruh Clara dan Tante Rosy agar membalik badan sebentar. Tiga lelaki itu harus masuk ke kamar mandi untuk memakai pakaiannya.
"Mama, balik badan dulu!" pinta Naja.
"Clara juga!" teriak Raja dan Revan bersamaan.
Di sela tawa Clara dan Tante Rosy, mereka saling melihat satu sama lain dan membalikkan badan secara bersamaan. Keduanya sampai saling menggenggam tangan satu sama lain. Tiga lelaki di belakang sedang sibuk berebutan masuk kamar mandi.
"Tante, aku enggak dosa 'kan lihatnya?" tanya Clara di sela tawanya.
"Enggak kayaknya. Anggap aja tadi kita dapat bonus," jawab Tante Rosy masih tertawa kecil.
Mata Clara dan Tante Rosy melihat sebuah pemandangan yang mengejutkan. Motif lucu celana pendek tiga lelaki itu membuat mereka tertawa terbahak-bahak. Keduanya mendapati Naja, Raja, dan Revan setengah telanjang dan hanya mengenakan kain yang sudah dimodifikasi menutupi sesuatu. Namun, panjang celana tersebut sangat terbatas tidak sampai atas lutut.
Ketiganya berencana mengganti pakaian di dalam kamar secara bersamaan. Sayangnya, saat mereka baru saja melepas semua seragam pasien. Tiba-tiba wanita tanpa rasa berdosa masuk begitu saja ke ruangannya. Suara mereka tidak sinkron sama sekali. Satunya berteriak dan lainnya tertawa terbahak-bahak.
"Sudah apa belum, nih?" tanya Tante Rosy dengan nada meledek.
"Baru Raja yang keluar, Tante. Tapi enggak apa-apa kalau kalian balik badan lagi," jelas Ajun sebagai pemantau.
Tante Rosy dan Clara perlahan memutar tubuhnya seperti semula. Mereka sudah tidak tertawa lagi seakan tak terjadi apa-apa. Keduanya tidak ingin tiga lelaki itu merasa malu dan canggung di hadapannya. Namun, jika mengingat kejadian itu bisa membuat mereka ketawa.
Satu per satu tiga lelaki itu keluar dari kamar mandi. Naja, Raja, dan Revan sudah mengganti seragam pasien dengan kaos santai mereka. Hanya saja bagian bawah mereka tetap menggunakan celana milik rumah sakit. Sebenarnya mereka ingin mengganti juga, tetapi barang pengganti tertinggal di atas ranjang masing-masing.
Clara menjenguk Ajun terlebih dahulu. Balutan di tangan sebelah kanan masih menggantung di depan dadanya. Padahal anggota tubuh itu sangat berati bagi pemain gitar itu. Lebam yang ada di wajahnya sudah tidak terlihat lagi seperti yang dilihat Clara terakhir kalinya.
"Lo enggak apa-apa, Jun?" tanya Clara.
"Enggak apa-apa. jangan lihat gue dengan tatapan gitu dong!" pinta Ajun membuat Clara langsung menghapus air matanya yang baru saja keluar dari pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine 🎶 [TAMAT]
Fanfiction[Jaemin x Winter] Rank 🏅 Rank 1 #jaemin [20-05.2022] Rank 1 #winter [20-05-2022] Rank 2 #winter [23-05-2022] Rank 1 #band [06-08-2022] Bisa duduk sebangku dengan salah satu member HusBand adalah keinginan para siswi. Namun, tidak untuk Clara. Di ta...