Clara sangat terkejut ketika mendengar suara yang tidak asing itu. Tanpa menyebutkan namanya, ia juga sudah mengenalinya. Bertepatan sekali lelaki itu menelepon dirinya ketika sedang dibutuhkan.
"HEI!" bentak Clara membuat Inez terkejut.
"Bentar, lo tunggu dulu sebentar!" pinta Clara yang sedang bersungut-sungut.
Tangan Inez ditarik Clara secara terpaksa. Mereka bergegas menuju rumah Clara yang sangat sepi karena gadis itu hanya tinggal sendirian. Inez yang kebingungan dengan situasi ini hanya bisa diam dan mengikuti langkah sahabatnya itu.
"Ini Naja lagi telepon gue, Nez. Kita harus cepat sampai ke rumah gue," ungkap Clara yang tidak peduli dengan Inez sedang terkejut. Ia menambahkan kecepatan berjalannya hingga berlari agar sampai di tempat tujuan.
Sesampainya di rumah, Clara langsung mengunci rumahnya dan mendekatkan ponselnya kembali ke telinga. Di dalam rumahnya, ia bisa bebas berteriak atau pun marah karena sudah lama menahan amarahnya sendirian. Inez sendiri sedang berdiri di dekat Clara untuk mendengarkan pembicaraan dua orang tersebut sekaligus mengawasi sahabatnya itu.
"Naja, apa sih yang lo pikirkan hingga membuat gue berada di posisi ini sekarang?" tanya Clara dengan geram.
"Sorry, Ra. Sorry banget," ucap Naja memohon.
"Anjir, lo gampang banget cuma bilang sorry aja," sungut Clara.
"Lo punya waktu enggak malam nanti?" tanya Naja tiba-tiba.
"Kenapa emangnya?"
"Gue sama yang lainnya mau membicarakan masalah ini bersama. Kalau boleh, nanti kita datang ke rumah lo diam-diam."
Kepala Clara semakin terasa pening. Menyikapi masalah dengan amarah bukanlah sifat aslinya, tetapi tanpa sadar ia terbawa emosi sendiri. Oleh karena itu, Clara tidak ingin membuang sia-sia energinya, ia pun memutuskan untuk mengatasinya dengan kepala dingin.
"Hmm ... Oke, gue setuju. Kalian ke sini jam berapa?" tanya Clara berusaha tetap tenang.
"Sekitar jam satu malam."
"Anj ... Huft." Hampir saja Clara akan mengumpat. "Oke, gue tunggu kedatangan kalian dengan senang hati." Clara menutup panggilan langsung.
Clara menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan perlahan. Ia melempar asal ponselnya ke sofa, kemudian ia duduk setengah berbaring di sana. Inez dengan cepat menyalakan AC agar ruangan terasa dingin.
"Nez, malam ini lo harus tidur di sini," kata Clara.
"Enggak mau, ah. Pembicaraan kalian itu pasti privasi dan gue enggak mau ikut campur," tolak Inez.
Inez adalah tipe orang yang tidak ingin tau privasi atau rahasia seseorang. Ia tetap menghargai sesorang yang memiliki sesuatu yang disembunyikan, karena setiap manusia juga memiliki hal yang sama. Namun, kalau diizinkan Inez tidak menolak dengan berniat membantu kalau bisa ada yang dibantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine 🎶 [TAMAT]
Fanfiction[Jaemin x Winter] Rank 🏅 Rank 1 #jaemin [20-05.2022] Rank 1 #winter [20-05-2022] Rank 2 #winter [23-05-2022] Rank 1 #band [06-08-2022] Bisa duduk sebangku dengan salah satu member HusBand adalah keinginan para siswi. Namun, tidak untuk Clara. Di ta...