5️⃣2️⃣ Ketakutan

286 53 2
                                    

Kaki Clara terus bergerak kencang menaiki anak tangga satu per satu dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaki Clara terus bergerak kencang menaiki anak tangga satu per satu dengan cepat. Ia tidak peduli beberapa siswa yang berlalu lalang dan sengaja ditabrak agar mempermudah jalannya. Pandangannya mulai kabur karena berlinangnya air mata.

"Hiks ... Hiks ...."

Ingatannya kembali pada kondisi bangkunya yang penuh dengan sampah. Tidak hanya teman satu kelasnya saja yang menghadang dirinya. Clara sangat yakin para siswi termasuk kumpulan penggemar HusBand. Pagi tadi mereka masih bersikap tenang dan memulai aksinya saat jam istirahat.

"AARGHH!" Isak Clara sembari manjambak rambutnya.

Clara sedang disalahkan oleh penggemar HusBand yang ada di sekolahannya. Sekarang tidak ada yang melindungi dirinya. Bahkan Inez tak peduli lagi dan entah dimana keberadaannya sekarang. Walaupun member band sedang berada di sana, itu pun tidak akan menyelamatakan Clara. Mereka lebih memilih menenangkan para Dearly.

Selesainya hubungan dirinya dan Naja bukanlah keinginannya, tetapi Clara sendiri yang disalahkan oleh penggemar HusBand. Padahal ia tidak tau apa-apa dan hanya bisa menerima keputusan yang dibuat agensi. Sejak awal Clara bukan siapa-siapa mereka dan ia hanya sok-sokan menjadi penyelamat empat lelaki itu.

'Ceklek'

Tubuh Clara bergetar saat pintu terbuka. Ia tidak berani melihat orang yang datang karena sangat takut jika ada yang menyerangnya. Kedua tangannya menutupi wajahnya agar tak melihat seseorang yang bayangannya semakin mendekat.

"Clara."

Suara lelaki itu terdengar tidak asing di telinga Clara. Perlahan tangannya menjauh dari wajahnya. Ia melihat seseorang dengan perban ditangannya. Patah tulang di bagian kiri masih dalam pemulihan. Ajun datang menghampirinya.

"A-ajun?"

Ajun mengulurkan tangan kanannya dan menyuruh Clara agar segera berdiri. Lelaki itu mengajak duduk di kursi panjang yang tidak dipakai lagi. Mereka pun duduk berdampingan dan saling menenangkan.

Tangan Clara masih bergetar dan jantungnya berdebar kencang. Ia masih ketakutan sendiri. Bayangan beberapa pasang mata yang melihatnya dan menyadari kondisi tempat duduknya terus menerus bermunculan. Rasanya Clara sudah tidak sanggup lagi masuk ke kelasnya.

"G-gue ta ... kut," lirih Clara gemetaran.

Ajun memegang pundak Clara agar tidak ketakutan lagi. Lelaki itu memang tak pandai menenangkan seseorang sebab kepada dirinya sendiri saja tidak bisa. Setidaknya dengan melakukan itu membuat Clara kehilangan rasa takutnya.

"Jangan takut! Lo enggak sendirian," ucap Ajun.

"Lo salah. Gue sendirian sekarang. Buktinya enggak ada yang peduli sama gue," protes Clara.

"Kita masih peduli kok sama lo," kata Ajun sembari menoleh ke arah Clara.

Kita. Seolah-olah Ajun memakai kata 'kita'  dapat diartikan dirinya dan member HusBand. Mereka mengatakan bahwa masih peduli terhadap Clara. Sebenarnya gadis itu tidak membutuhkan pemberitahuan, tetapi butuh perbuatan.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang