Mata Clara mengerjap-ngerjap. Ia baru saja bangun yang memang disengaja telat. Hari minggu menjadi andalan dirinya untuk membalas dendam karena waktu tidurnya yang kurang.
Tidak ada jadwal jogging seperti yang dilakukan beberapa orang yang lewat di depan rumahnya. Clara melipat lengan pendek bajunya lebih ke atas. Ia sudah bersiap-siap untuk membersihkan tempat tinggalnya. Namun, niat itu gagal total saat matanya melihat sofa di ruang tengah.
"Hoam ... Lima belas menit lagi bangun," ucapnya pada dirinya sendiri.
Saat mulai memejamkan matanya dan akan berlabuh ke dunia mimpi. Tiba-tiba suara bel rumahnya berbunyi nyaring menerobos gendang telinga Clara. Terpaksa ia membuka mata dan berjalan ke arah pintu rumahnya.
"Siapa, sih? Pagi-pagi datang ke rumah orang," gerutu Clara.
'Ceklek!'
"Si—"
Clara langsung menutup kembali pintunya setelah melihat sekilas seseorang yang datang. Jantungnya tiba-tiba berdetak kencang karena saking terkejutnya. Ia kembali mengecek dari balik tirai jendela dan tidak ada masalah dengan penglihatannya.
Sebelum membuka pintunya, Clara merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Ia juga menepuk-nepuk kedua pipinya untuk menyadarkan diri dan menghilangkan rasa kantuknya. Setelah dirasa sudah lebih baik, Clara kembali menarik kenop pintu.
"S-sorry," ucap Clara terbata-bata.
"Sini masuk," lanjutnya.
Naja pun masuk ke rumah Clara dan duduk di sofa yang posisinya sama persis ketika ia datang ke tempat itu. Lelaki itu datang dengan setelan kaos putih dan celana jeans. Tanpa masker yang menutupi wajahnya, tetapi posisi topi yang lebih diturunkan.
"T-tunggu dulu, ya! Gue mau cuci muka dulu sebentar," pamit Clara.
Gadis itu langsung menghilang dari tempatnya dan berjalan cepat menuju kamar mandi. Clara langsung mengambil sabun dan membersihkan wajahnya. Tidak lupa disertai menggosok giginya. Setelah itu, ia kembali menemui Naja di ruang tamu.
"Lo enggak mau ganti baju sekalian?" tanya Naja menunjuk kaos yang dikenakan Clara.
"Emang badan gue bau banget, ya? Tadi belum sempat mandi soalnya," jawab Clara menahan malu.
"Enggak gitu. Baju lo itu setengah basah dan takut kalau nanti lo masuk angin," terang Naja, tetapi ia tidak mau melihat ke arah Clara lagi.
Clara langsung melihat kaos yang dikenakannya. Ia langsung menutupi dada dengan kedua tangannya. Dirinya benar-benar tidak menyadari akan hal itu. Sontak Clara bergegas masuk ke kamar dan mengganti pakaiannya.
Harapan Clara, lelaki itu tidak melihat pakaian dalamnya yang sedikit tembus terlihat karena basah. Sepintar apapun dirinya terhadap pelajaran berkaitan dengan angka, tidak bisa dipungkiri kalau bisa saja ia melakukan hal yang membuatnya teledor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine 🎶 [TAMAT]
Fanfic[Jaemin x Winter] Rank 🏅 Rank 1 #jaemin [20-05.2022] Rank 1 #winter [20-05-2022] Rank 2 #winter [23-05-2022] Rank 1 #band [06-08-2022] Bisa duduk sebangku dengan salah satu member HusBand adalah keinginan para siswi. Namun, tidak untuk Clara. Di ta...