"Kita pesan makan dulu aja, ya," ucap Naja setelah semuanya sudah duduk di kursi masing-masing.
Mereka semua pun mengangguk setuju. Saat itulah Naja mengeluarkan sebuah black card dari dompet miliknya. Kekhawatiran Clara dan Inez pun sudah terjawab. Keduanya tidak perlu mengkhawatirkan nasib uang bulanan dari orang tuanya.
Satu per satu pun menyebut makanan serta minuman yang dipesan sesuai keinginan masing-masing. Pelayan pun mencatat semua pesanan mereka serta membawa black card milik Naja sekaligus. Tempat ini sudah menjadi langganan HusBand untuk makan berempat biasanya dan privasinya terjaga sekali.
Member HusBand datang dengan personil yang lengkap. Bahkan Ajun sudah terlihat lebih baik dan sudah tidak ada lagi gips di tangannya. Clara sangat bersyukur melihat mereka bisa berkumpul kembali.
"Ajun, lo udah baikan?" tanya Clara mengawali pembicaraan.
"Iya, Ra. Cuma tinggal pemulihan dan sesekali kontrol. Tapi, gue belum bisa main gitar kayak dulu," jelas Ajun dengan raut wajah kecewa.
"Lo pasti bisa kok! Fokus sama kesembuhan lo dulu. Gue bakal nunggu kalian comeback dan untuk pertama kalinya gue jadi Dearly," tutur Clara untuk menyemangati gitaris HusBand tersebut.
"Kita comeback aja belum tau," sahut Naja tiba-tiba.
Ah, iya. Clara baru sadar kalau tujuan kita berkumpul malam ini untuk membahas sesuatu yang terjadi pada mereka berempat. Sepertinya, member HusBand tidak ada orang lain lagi untuk menampung cerita mereka. Apa pun masalahnya kembalinya pasti kepada Clara dan Inez.
Clara menatap mata Naja dengan tajam. Namun, lelaki itu sejak tadi tidak melihat dirinya sama sekali. Saat ia ingin memanggil namanya, tiba-tiba Naja mengajaknya keluar dan menarik tangannya. Mereka berdua meninggalkan Inez, Ajun, Raja, dan Revan di ruangan. Memang keduanya membutuhkan waktu untuk bicara empat mata.
"Ada apa sih sebenarnya?" tanya Clara sembari melepas tangannya dari genggaman Naja.
Naja melepas topinya sembari menghela napas berat. Ia tidak tau harus bercerita kepada Clara mulai dari mana. Tiga hari tidak bertemu gadis itu membuat dirinya kebingungan karena tak ada sandaran di sampingnya. Namun, sebenarnya ia juga tidak ingin menyusahkan Clara untuk ke sekian kalinya.
"Kenapa, sih? Cerita aja, Naja," tutur Clara dengan suaranya yang lembut.
Tiba-tiba Naja menarik tubuh Clara ke dalam pelukannya. Entah kenapa air mata yang sudah ditahan sejak tadi keluar begitu saja saat memeluk gadis itu. Namun, dalam posisi ini Naja merasakan sebuah kenyamanan yang berbeda.
"Tetap seperti ini lebih lama, Ra," ucap Naja sembari mengusap air matanya.
Clara mengangguk. Sesekali dirinya menepuk dan membelai punggung Naja agar lelaki itu bisa lebih tenang. Sebenarnya ia juga tau kalau Naja sedang menangis dalam pelukannya. Baru kali ini, Clara melihat Naja terpuruk seperti ini karena sebelumnya lelaki itu terlihat kuat menghadapi masalah band-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine 🎶 [TAMAT]
Fanfiction[Jaemin x Winter] Rank 🏅 Rank 1 #jaemin [20-05.2022] Rank 1 #winter [20-05-2022] Rank 2 #winter [23-05-2022] Rank 1 #band [06-08-2022] Bisa duduk sebangku dengan salah satu member HusBand adalah keinginan para siswi. Namun, tidak untuk Clara. Di ta...