4️⃣1️⃣ Pergi

385 65 26
                                    

"Dugaan gue bener 'kan? Gue yakin lo suka sama Naja," tebak Inez lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dugaan gue bener 'kan? Gue yakin lo suka sama Naja," tebak Inez lagi.

Glek.

Clara menelan saliva untuk membasahi tenggorokannya yang mendadak kering. Lagi-lagi ia mendapatkan pertanyaan yang hampir sama. Sakit di hatinya baru saja mereda dan kini kembali terasa lebih sakit lagi. Ia tidak tau harus mengakui atau tidak. Di sisi lain, Clara masih mengkhawatirkan keadaan Naja kalau nanti lelaki itu mengetahui perasaannya.

"Entahlah, Nez. Gue belum tanya sama diri sendiri," jawab Clara.

"Kalau begitu terus sampai kapan lo nemu jawabannya," protes Inez. "Diri lo sendiri aja enggan mengakuinya."

Ah, lagi-lagi Clara mendapatkan skakmat dari sahabatnya sendiri. Sebenarnya dirinya yang terlalu bodoh atau Inez yang sangat peka?

Clara tidak bisa mengakui perasaannya sekarang. Keadilan untuk Naja sedang ada di tangannya. Ia tidak ingin suara hatinya terdengar oleh lelaki itu apalagi sampai ke telinga manajernya. Clara masih ingat betul dengan peringatan yang diberikan Dimas. Clara dan Naja tidak boleh saling mencintai.

"Sesusah itu buat bilang 'Iya, gue suka sama Naja', Hmm?" cetus Inez.

Clara tersenyum miring. Sudah tidak sanggup lagi membahas perasaannya yang dirinya saja tidak berani mengakui. Kalau pun tidak ada dinding yang menghalangi, Clara sudah berani menyatakan kepada Naja. Sayangnya, ia kalah cepat dengan tembok itu sebelum mengungkapkan isi hatinya.

"Nez, udah ya ... Gue capek," lirih Clara sambil tersenyum.

Kepala Inez mengangguk mengerti. Ia mengantarkan Clara masuk ke kamarnya dan menyuruhnya tidur. gara-gara memikirkan masalah empat lelaki itu, Clara tidak mempunyai waktu yang cukup untuk beristirahat. Buku-buku pelajarannya pun masih tergeletak di atas meja.

"Nez, apa yang buat lo percaya diri kalau lo suka sama Raja?" tanya Clara.

"Hmm ... Dari hati gue sendiri mengakui kalau gue suka sama dia," jawab Inez.

"Sesederhana itu?" tanya Clara lagi.

"Apa yang harus dibuat rumit, Ra?" tanya balik Inez.

Clara terdiam. Dari sini ia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang membuatnya semakin rumit. Padahal lelaki itu sudah terang-terangan kalau menyukainya sejak tahun pertama SMA. Mempertahankan perasaan yang tak terbalas tidak semudah dipikirkan. Clara tau itu.

Ternyata Clara sudah menyia-nyiakan seseorang yang tulus menyukai dirinya. Clara pernah menuduh Naja kalau mempunyai pemikiran yang pendek. Padahal dirinya yang lebih parah daripada lelaki itu. Ia hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat orang-orang di belakangnya.

Be Mine 🎶 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang