01

541 47 5
                                    

Pagi itu, terdapatlah Nakamoto Jaemin yang sedang bersantai di atas sebuah batang pohon besar, sepertinya ia tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu, terdapatlah Nakamoto Jaemin yang sedang bersantai di atas sebuah batang pohon besar, sepertinya ia tertidur. Saat ia tertidur seorang senior sedang bercerita mengenai dirinya yang memiliki kekurangan indra pada junior-junornya di salah satu gazebo di kediaman Klan Shizi. 

"...Dan bayi itu memiliki kekurangan dalam indranya. Sudah buta warna, dengernya gak jelas, gak bisa merasakan apapun, tidak punya perasaan dan tidak dapat merasakan rasa sakit!" Ujar senior itu.

Junior-junior yang ada di situ tidak percaya dengan senior dan karena itu lah senior ini mendatangi Jaemin yang sedang tertidur di atas batang pohon.

"Nih kalian lihat ya." Kata Senior itu.

"Eh, kak! Tapi kan dia anaknya ketua klan! Apa gak bahaya?!" Tanya Junior yang khawatir dengan keselamatan mereka karena ketua Klan Shizi alias Yuta memang terkenal galak dan strik pada murid-muridnya.

"Halah, dia juga gak bakal tahu." Ujar senior ini lalu ia memanggil sebuah api dan meletakkannya di tangan Jaemin yang sedang tidur itu.

Jaemin yang tiba-tiba terbangun pun melihat bola api yang ada di tangannya. Ia dengan polosnya mengarahkan bola api itu pada senior tadi,

"Ini punya kakak?" Tanyanya.

Senior itu panik karena ia tahu api itu panas dan akan jelas membakar tangannya. Jaemin yang sedang memegang bola api itu dengan enteng langsung melemparnya ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah petasan yang ada di tengah-tengah mereka. Semua murid itu langsung panik dan berteriak ketakutan, beberapa ada yang berlari.

"Cie! Gitu doang takut!" Ledek Jaemin seraya turun dari pohon itu. 

Murid-murid yang lain ada yang terpukau dan ada juga yang menatap Jaemin dengan aneh. Tiba-tiba Renjun datang bersama teman kelasnya Guanlin, kebetulan mereka sedang beristirahat.

"Apa-apaan ini?! Kalian apain adek saya?!" Bentak Renjun membuat murid-murid lain langsung mundur karena Renjun, selain anaknya ketua Klan Shizi, ia juga mendapatkan gen Yuta yang galak dan mudah marah. 

"Itu kak Renjun, gara-gara Kak Seonho tuh!" Tuduh seorang murid. 

"Heh! Kok gara-gara saya sih?!" Sahut Seonho, padahal mah emang gara-gara dia. 

"Seonho! Kamu tuh ya! Gak ada kegiatan lain apa?! Mentang-mentang istirahat malah kamu kerjain adekku!" Tegur Renjun. "Nana gak papa kan? Kita ke kamar yuk, aku ambilin kompres es." Tanya Renjun khawatir seraya memeriksa tangan adiknya yang terkena bola api itu.

"Aduh, Nana gak papa kok. Kamu tuh khawatiran banget sih? Kan Nana gak bisa ngerasain rasa sakit." Jawab Jaemin tersenyum manis pada kakak kembarnya ini.

"Ya karena itu! Gara-gara kamu gak bisa rasain rasa sakit kita semua yang kena masalah! Dasar beban!" Sahut Seonho.

"Heh! Kok jadi salahin adekku?! Ngajak ribut?!" Bentak Renjun semakin menjadi-jadi.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang