30

169 15 0
                                    

Setelah meninggalkan kamar, Jeno langsung pergi ke aula untuk mendengarkan apa yang diumumkan oleh papinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah meninggalkan kamar, Jeno langsung pergi ke aula untuk mendengarkan apa yang diumumkan oleh papinya. Di sana sudah terlihat ramai sekali penuh dengan anggota klannya. Saat ia masuk, barulah Jaehyun memulai pengumumannya. Pertama-tema ketua klan itu mengucapkan selamat pada Jeno yang berhasil bebas dari hukuman dan menerima topeng baru, lalu ia menjelaskan mengenai berita yang ia dengar dari Klan Shizi mengenai seorang iblis yang berkeliaran di luar. 

"Oh tenang saja untuk kasus ini berhubungan dengan kegiatan hari ini karena kalian boleh berlatih di luar istana. sekalian aja kalian berpura-pura mengalisa masalah ini agar terlihat baik di mata Klan Shizi." Ucap Hansol. 

Taeyong yang ada di situ juga memutar mata malas mendengar perkataan Hansol. Pria licik itu sudah terlalu lama menjabat sebagai wakil kastil dan malah berusaha merusak hubungan persahabatannya dengan Chitta dan Sicheng. 

Sementara itu ketiga saudara Jung hanya mengiyakan perkataan Hansol seperti anggota klan lainnya, tetapi tentu mereka akan menganalisa masalah ini karena ini adalah kesempatan menoreh prestasi dan mengharumkan nama Klan mereka. 

Ternyata hal yang sama terjadi di Shizi karena Kun dan Yuta mengirimkan kedua anak kembarnya bersama Guanlin untuk menganalisa masalah iblis tersebut. Sebelum pergi, Kun meminta Jaemin untuk mengabarinya terus, anggap saja seperti laporan tugas. 

"Terus laporannya dikumpul pas balik, Kak?" Tanya Jaemin. 

"Iya, kamu tuliskan saja apa yang kamu lakukan selama misi. Nanti saat kamu kembali kita rapikan. Itu juga biar saya tahu perkembangan kamu." Jawab Kun. 

"Oh gitu... oke deh." Kata Jaemin mengerti. 

Setelah diberikan tugas, Jaemin pun menyusul kembarannya dan Guanlin keluar. Ternyata mereka ada bonus, Dejun juga ikut karena ia diajak oleh tunangannya. 

"Kak Dejun ikut sama kita juga?" Tanya Jaemin. 

"Diajak sama Dery. Sebenarnya pengen ngajar...tapi gak papa lah aku serahkan ke Aeri saja." Sahut Dejun. "Yuk." 

Akhirnya mereka pun terbang ke lokasi yang dimaksud, tempat pertama yang mereka datangi adalah sebuah sungai di dataran Lau Hu karena dirumorkan iblisnya berkeliaran di situ. Mereka sudah berhari-hari ada di dekat sungai itu tetapi belum ada tanda juga bahwa iblis itu akan muncul. 

"Kok gak ada ya? Padahal kan kata ayah ada di dataran sini..." Ucap Renjun seraya ia menggoyangkan kakinya yang ada di dalam sungai. Ternyata mereka berlima sedang merendam kaki mereka di sungai itu. 

"Mungkin udah pindah kali. Apa jangan-jangan mereka ke salah satu kota di dataran Lau Hu? Kan repot kalau mereka sampai ke sana." Ucap Hendery. 

"Benar juga... kalau mereka sampai menyerang penduduk di sana pasti klan Lau Hu kesusahan." Kata Guanlin setuju. 

"Kalau gitu kita harus bantu mereka! Kita mulai dari kota terdekat saja! Siapa tahu Jiu Jiu ada dan bisa bantu kita!" Simpul Jaemin.

"Wah keren, keren! Abis dilatih leadershipnya juga terlatih! Mantap, Na!" Puji Hendery. Jaemin yang dipuji hanya tersenyum menanggapi pujian Hendery. 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang