[Slowburn Romance] [Fantasy]
[An nct-family au with fantasy-romance-Angst genre]
Selamat datang di Provinsi Neo, Kwangya. Dalam negara ini terdapat lima Klan paling terkenal dengan Klan Shizi yang mengetuai kelima klan itu. Sisa Klan lainnya adala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu, tentu saja kamar Jaemin diberikan segel yang kuat lagi karena tidak ada yang memperbolehkan dia keluar untuk misi yang sangat berbahaya, terlihat anak itu merengut sampai ia melihat sebuah paket yang dikirimkan oleh Karina dalam bentuk ular. Ia menerima paket itu dan Karina berubah menjadi manusia,
"Kalau kamu masih mau ikut, gunakan jimat ini. Jimat ini bisa menipu orang. Guanlin juga sudah tahu tapi lakukan dengan cepat." Jelas Karina.
Jaemin mengangguk seraya Karina berubah kembali menjadi ular dan keluar dari kamarnya secepatnya. Di luar, Guanlin meminta penjaga untuk membuka segel karena ia hendak berbicara pada Jaemin. Tentu saja ia mendapatkan ijin dan masuk ke dalam.
Dari luar, mereka mendengar Jaemin dan Guanlin berbicara hal-hal biasa yang tidak penting, bahkan keduanya bermain di dalam sana. Penjaga mulai santai dan malah berganti shift dengan yang lain.
Saat mereka berganti shift, Jaemin mengambil kesempatan ini untuk keluar lewat jendela belakang bersama Guanlin. Di sana sudah ada Jeno dan yang lain yang sudah menunggu mereka untuk berangkat. Akan tetapi tingkah mencurigakan mereka dilihat oleh seorang penjaga, mereka dengan buru-buru langsung menaikki pedang dan terbang dari situ, meninggalkan si penjaga.
Lonceng pulau Mao berbunyi menandakan ada keadaan darurat. Belum jauh kelompok ini terbang mereka sudah mendengar suara Yuta memanggil nama Jaemin,
"Nana!" Panggilnya.
Jaemin tentu saja mau melanjutkan tetapi ia tidak mau bertindak tidak sopan pada sang ayah jadi ia berhenti. Di situ terlihat Yuta, Kun dan Johnny. Di sisi lain langit ada Yeri yang hendak masuk ke dalam Pulau Mao tapi malah tertabrak segel keamanan pulau itu.
"Aduh...sakit sekali..." Gerutunya seraya memegang dahinya yang terjaduk. "Ah, itu bukannya bocil yang waktu itu? Ada apa nih?" Yeri dengan penasaran terbang ke arah mereka dan mendengarkan dengan diam-diam.
"Jaemin, beritahu saya rencanamu." Minta Kun.
"Ayah, maafkan Nana tapi Nana harus membantu Kak Renjun. Nana gak akan ikut Kak Kun kembali ke Shizi, aku tidak mau." Ujar Jaemin mengabaikan Kun. "Ayah harus percaya kalau Nana bisa melakukan ini."
Yuta baru saja akan menjawab tapi kelompok itu sudah hilang entah kemana, membuat mereka panik dan bingung di saat yang sama. Di bawah, ternyata perdebatan mereka terdengar oleh Hansol, seringai muncul padanya.
'Menarik, benar-benar menarik...' Pikirnya.
Kembali di langit, kelompok Jaemin sudah terpindahkan ke sebuah gubuk tua. Mereka terbatuk karena mendarat pada gubuk penuh debu sampai mereka melihat Yeri di sana.
"Yeri?! Kamu ngapain ke sini?!" Tanya Jaemin.
"Astaga, dasar bocil! Bilang makasih dulu kek apa kek, ini langsung introgasi. Dasar!" Gerutu Yeri.
"Ya tetap saja, kenapa kamu ke Pulau Mao?" Tanya Guanlin penuh curiga.
"Ya mau koleksi kunci suci lah. Aku kan harus menolong ayangku yang terperangkap di laut neraka. Lokasi Klan Shi juga sekarang ada di neraka jadi kalian tetap membutuhkan bantuanku untuk masuk ke sana." Jawabnya.