[Slowburn Romance] [Fantasy]
[An nct-family au with fantasy-romance-Angst genre]
Selamat datang di Provinsi Neo, Kwangya. Dalam negara ini terdapat lima Klan paling terkenal dengan Klan Shizi yang mengetuai kelima klan itu. Sisa Klan lainnya adala...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karina yang sudah pergi mengerutu karena cemilan yang diberikan Jaemin sudah dingin jadi ia tidak bisa memakannya, "Tsk! Dasar beban masa kasih aku cemilannya sudah dingin sih!"
"Siapa beban?" Tanya Jisung yang kebetulan ada di situ.
"Si Nana lah! Siapa lagi sih!" Sahut Karina sewot. "Tuh lihat! Pangistnya sudah dingin!"
Jisung menghela napas, "Ya kan tinggal dipanaskan. Jangan lebay ah!" Tegurnya. Karina mendengus kesal dan meminta Jisung untuk menemaninya ke dapur untuk menghangatkan pangsit itu.
Saat menghangatkan pangist Karina bertanya mengapa Jisung tidak bisa tidur,
"Ah, aku ada mimpi buruk makanya gak bisa tidur." Jawab Jisung.
"Mimpi buruk? Soal apa? Parah kah?" Tanya Karina.
"Soal kehidupanku yang sebelumnya. Dalam mimpi itu aku bersama Chenle si ikan duyung, bahkan aku bukan manusia di mimpi itu melainkan seorang dewa." Jelas Jisung.
"Wih keren!" Puji Karina. "Lalu, lalu?"
"Entahlah, aku tidak terlalu ingat tapi sepertinya di mimpi itu aku tidak selamat, jadi aku ter-reinkarnasi menjadi manusia." Jawab Jisung.
"Astaga, lalu bagaimana?" Tanya Karina lagi.
"Ya aku gak tahu. Ini juga karena aku tidak sengaja memegang cermin pengingat yang dibawa Jeno." Jawabnya.
Mendengar itu Karina mulai berpikir, bahkan mengecilkan api agar ia dapat berpikir dengan jernih, "Aku jadi penasaran, kehidupan awalku seperti apa ya sebelum menjadi ular. Aku saja bingung mengapa aku setengah ular dan setengah manusia!"
"Mungkin kamu dulu dewi ular atau siluman ular." Simpul Jisung. "Atau jangan-jangan kamu berbuat dosa yang besar, makanya berubah menjadi ular."
"Heh! Sembarangan!" Seru Karina tidak terima. "aku yakin kehidupanku sebelumnya sama-sama ular, bedanya tuanku yang sekarang tampan."
"Iya, tampan tapi homo!" Cibir Jisung memakan pangist yang sudah lumayan hangat itu.
"Ih! Kamu tuh ya!" Seru Karina tidak terima seraya mencubit pipi Jisung.
"Astaga! Aduh! Aduh! Sakiiit!" Rengek Jisung.
"Makanya, ngomong tuh di filter dong!" Tegurnya mendengus kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.