11

250 20 6
                                    

Di Gunung Yami, Chenle lagi-lagi disiksa karena ia tidak ingin memberitahu rahasia surga kepada iblis-iblis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Gunung Yami, Chenle lagi-lagi disiksa karena ia tidak ingin memberitahu rahasia surga kepada iblis-iblis itu. Pukulan demi pukulan menghantamnya tetapi Chenle bersikeras untuk tidak memberitahu mereka karena ia sudah berjanji pada surga bahwa ia akan menyimpan rahasia ini dalam-dalam, akan tetapi semakin lama hantaman itu semakin mematikan dan ia tahu bahwa para duyung lain masih membutuhkannya karena ia selain tabib si surga ia juga merupakan salah seorang ksatria di lautan.

"....keempat rantai itu hanya dapat terbuka oleh empat kunci roh yang saat digabungkan berubah menjadi kunci dan empat kunci roh itu dilindungi oleh lima sekte terkuat di provinsi Neo..." Ucap Chenle seraya mengambil napas karena napasnya hampir habis karena siksaan itu.

Iblis yang menyiksanya itu pun bertanya di manakah kunci roh itu berada tetapi hanya itulah yang diketahui Chenle dan sejujurnya Chenle juga tidak tahu lokasi tepat empat kunci roh itu berada. Karena Chenle sudah jujur, iblis itu pun melepaskannya dan membiarkan ia pergi.

"Bila anda berbohong, kami akan menghancurkan kerajaan lautan, paham?!" Ancam iblis itu.

Chenle hanya menerima ancaman itu dan tidak berbicara apa-apa. Awalnya ia ingin pulang ke kerajaan laut tetapi karena siksaan yang begitu menyakitkan ia tidak bisa berenang tanpa kesakitan. Ia pun akhirnya berdiam di bak mandi penuh air laut di sana.

Sementara itu di penginapan, Jaemin ditemukan sedang mengobrol dengan Guanlin dan Renjun yang ikut secara diam-diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu di penginapan, Jaemin ditemukan sedang mengobrol dengan Guanlin dan Renjun yang ikut secara diam-diam. itu lah alasan mengapa Guanlin menyusul saat mereka berangkat karena ia ingin mengajak Renjun. Mereka bertiga sedang mengatur strategi walaupun beda kelompok.

Dari membahas ada iblis lain selain Elang raksasa sampai solusi yang harus mereka buat. Tiba-tiba mereka mendengar suara berisik Haechan yang kaget saat melihat Renjun.

"Lho?! Kok ada kamu?!" tanya Haechan.

Renjun sejujurnya tidak terlalu suka dengan kebawelan Haechan tetapi ia teringat pesan babanya untuk bekerja sama sebagai sesama kultivator.

"Kenapa?! Gak seneng?!" Balas Renjun memelototti pria kelahiran pulau Mao itu.

"Ih, kan Nana yang ikutan, kok kamu juga ikut?!" Tanya Haechan lagi, bahkan ia mendekat ke arah Jaemin dan memeluk lengannya.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang