Sementara Jeno dan Jaemin terikat oleh tali emas dari mendiang Hei Zhu, Hendery masih berusaha untuk menenangkan Dejun yang sampai detik ini masih ngambek padanya. Padahal situasinya sudah jelas, ia hanya membantu calon adik iparnya.
"Kamu kenapa ngambek lagi? Kan udah dijelasin sama Nana. Aku cuma bantuin dia hancurin cermin kok. Eh, cerminnya malah nyerang balik. Terus karena aku keseleo jadinya terkesan aku menyerang Nana padahal gak begitu." Kata Hendery.
"Ya aku tahu! Aku bukan ngambek karena itu!" Seru Dejun.
"Lha terus kamu ngambek karena apa?" Tanya Hendery.
"Ya karena kamu gak cerita sama aku! Kita tuh udah mau nikah tiga minggu lagi dan kamu masih bisa-bisanya rahasia-rahasiaan sama aku!" Jawab Dejun ngegas.
"Ya gimana, aku sama Nana udah janji gak bakal kasih tahu orang lain. Tapi ya tadi udah bocor juga sih kalau aku selama ini bantu jelasin kekuatan Nana yang di atas rata-rata itu..." Kata Hendery.
"Pokoknya kamu gak boleh rahasia-rahasiaan lagi sama aku. Aku nih calon suami kamu, Der! Kalau rahasia-rahasiaan gini akunya malah curiga! Kamu kalau aku gak transparan juga pasti curiga kan?!" Tanya Dejun masih dalam mode singa.
"Tergantung. Aku orangnya santai sih dan gak curigaan." Jawab Hendery kebingungan.
"Ih kamu mah!" Rengek Dejun yang akhirnya luluh dan memukul manja ke Hendery.
"Udah nih ngambeknya? Singa saljunya udah gak galak lagi?" Tanya Hendery.
"Maunya gimana? Akunya masih ngambek atau enggak?" Tanya Dejun balik.
"Ya gak ngambek lah! Kamu ngambek gini akunya bingung tenanginnya. Persis kaya Om Yuta... galak banget." Jawab Hendery yang dipukul lagi oleh Dejun, untung tidak terlalu kencang. "Iya, iya. Aku diem." katanya, karena ia tahu kalau Dejun sudah mulai mukul-mukul manja itu tandanya ia meminta Hendery untuk berhenti bercanda dan diam.
"Bagus. Kamu berisik banget kalau udah buka mulut. Gantengnya hilang." Sahut Dejun. Hendery tertawa sekilas mendengar perkataan Dejun. Ingin sekali dia menggoda calon suaminya ini tapi ya sudahlah, ia diam saja daripada kena auman singa salju ini. Galak banget abisnya.
Kembali ke Jeno dan Jaemin, mereka sekarang ada di kamar Jeno dengan Karina yang berusaha memotong tali emas itu.
"Ih kok gak bisa!" Gerutu Karina. "Kamu sih ceroboh banget! Kitanya jadi gak bisa pergi!"
"Ya emang gak bisa Rin. Kecuali mendiang Hei Zhu yang lepasin ya kita gak bisa ngapa-ngapain." Jawab Jisung.
"Ih! Kalau gitu tangannya si beban aja yang aku potong!" Seru Karina mengambil daggernya. Jeno langsung mencegah itu.
"Enak saja! Kamu potong tangan dia juga gak guna. Karena tali ini tetap mengikat kita. Adanya aku jalan-jalan ada tangan dia bergelantung di aku." Cegah Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's Box
Fanfiction[Slowburn Romance] [Fantasy] [An nct-family au with fantasy-romance-Angst genre] Selamat datang di Provinsi Neo, Kwangya. Dalam negara ini terdapat lima Klan paling terkenal dengan Klan Shizi yang mengetuai kelima klan itu. Sisa Klan lainnya adala...