13

230 22 0
                                    

Di ruang tamu villa mereka, terdapat dua saudara Jung yang sedang makan cemilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di ruang tamu villa mereka, terdapat dua saudara Jung yang sedang makan cemilan. Min Hyung memutuskan untuk menceritakan apa yang terjadi padanya saat melawan iblis anjing itu. Jeno yang sedang makan cemilan buatan Sicheng langsung tersedak, bahkan ia sampai batuk-batuk.

"Hah? Kamu lempar dia begitu saja?" Tanya Jeno. Min Hyung mengangguk membuat adiknya langsung tepuk jidat. 

"Kak, kalau aku jadi dia juga aku marah kali! Udah ditangkep malah dijatuhin gitu aja. Ada-ada aja." Kata Jeno. 

"Tapi kan..."

"Orang lagi capek tuh dibantu. Ini malah dilempar, bisa ya papa melahirkan anak aneh kaya kakak." Hujat Jeno.

"Heh! Apa maksudmu hah?!" Seru Min Hyung tidak terima. 

Jeno mengangkat bahu tidak peduli dan lanjut memakan cemilan, "Ada-ada aja sih kamu, kak. Mending nyari masalahnya sama anak klan lain, lah ini sama anak Klan Mao. Udah gila." 

Min Hyung terdiam dan meminum teh yang ada di meja. Di saat yang sama, mereka melihat Haechan lewat dan meminta cemilan pada mereka.

"Nono! Aku boleh minta cemilan kamu gak? Echan laper!" Minta Haechan.

Jeno menghela napas dan memberikan piring penuh cemilan itu pada Haechan dan pergi dari ruangan itu menyisakan Min Hyung dan Haechan. Haechan yang sibuk makan cemilan itu merasa ada yang menatapnya dan memang benar karena sedari tadi mata Min Hyung ada padanya. 

"Apaan lihat-lihat?! Mau? Minta sana sama Baba!" Seru Haechan. Ternyata Haechan sudah dianggap keluarga oleh Sicheng sampai boleh memanggilnya dengan sebutan baba seperti anak-anaknya yang lain. 

Min Hyung menggeleng seraya mengisi tehnya yang sudah kosong itu. Haechan yang tidak mendapatkan jawaban pun lanjut makan lagi. Ruang tamu menjadi sunyi, bahkan tensi di ruangan itu sangat tinggi. Min Hyung yang gengsi untuk minta maaf dan Haechan yang masih kesal terhadap Min Hyung lah yang membuat tensi itu sangat tinggi. 

Semakin lama berada di ruangan itu Haechan semakin risih dengan Min Hyung yang melihat dirinya terus. Ia bagaikan burung elang tetap melihat ke arahnya. 

"Apaan sih?! Kamu tuh mau apa?! Mau cemilannya?! Nih!" Seru Haechan tidak tahan lagi dan mendorong piring cemilan itu ke arah Min Hyung, tetapi pria jung ini tetap diam membuat Haechan semakin bingung. 

"Min Hyung, kamu tuh kenapa sih?! Kamu yang salah malah kamu yang diemin aku!" Seru Haechan tidak terima. "Biasa orang mah salah minta maaf ini malah korbannya yang didiemin! Masuk akal kah?!" 

Min Hyung kembali diam dan memilih untuk pergi tetapi Haechan langsung menahannya, "Jujur aku gak ngerti dengan peraturan kastil Mei Gui mengenai kalian yang tidak diperbolehkan berinteraksi dengan kaum omega dan perempuan dari luar, tetapi membantu aku kembali kan tidak ada hubungannya dengan itu!" 

"Itu yang menjadi masalah, Haechan!" Sahut Min Hyung dengan nada yang sama dengan Haechan. "Aku ingin mengurangi interaksi dengan orang luar karena itu ada kemungkinan melanggar peraturan klanku! Kamu ngerti gak sih?!"

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang