55

84 8 0
                                    

Pada malam hari, Yuta kedatangan tamu, yaitu Jungwoo palsu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada malam hari, Yuta kedatangan tamu, yaitu Jungwoo palsu. Tentu saja Yuta belum tahu soal ini dan membiarkan Jungwoo masuk. Di belakang terdapat tempat tidur dengan suaminya yang sudah terlelap di dunia mimpi. 

"Waduh, saya menganggu ya?" Tanya Jungwoo

"Tentu saja tidak. Kebetulan saya juga belum bisa tidur. Ada apa ya, Jungwoo?" Jawab Yuta bertanya balik. 

"Saya mau membantu menyelamatkan Renjun. Lagipula ia adalah keponakan saya dan saya harus membantunya. Jadi saya mau menukarkan harimau emas saya dengan jiwa Renjun." Jelasnya. 

Yuta memberikan tepukan lembut tanda terimakasih pada Jungwoo tetapi ia menolak penawaran itu karena ia tidak seegois itu. Ia memang mau menyelamatkan Renjun tetapi ini adalah cara yang salah. 

"Saya berusaha untuk menyelamatkan keduanya. Saya tidak mau anak saya terluka tetapi saya juga tidak mau memberikan artefak suci itu dengan cuma-cuma. Lagipula ini sudah menjadi tugas kita sebagai lima klan terkuat di Provinsi Neo." Tolak Yuta. 

"Ah begitu. Saya salut sekali dengan dirimu. Kamu masih bisa tenang menghadapi ini semua." Puji Jungwoo. "Saya ada ide, bagaimana jika ini dibicarakan dengan ketua klan yang lainnya?" 

Yuta menimbang-nimbang saran Jungwoo dan mengangguk, "Boleh. Lagipula lebih banyak kepala yang berpikir lebih baik." 

Senyuman dapat terlihat pada wajah Jungwoo seraya Yuta mengikutinya ke ruang utama Klan Mao. Di sana terlihat Johnny yang membaca surat yang dikirimkan lewat Renjun bersama Hendery. 

"Bagaimana menurutmu nak, apakah harus kita berikan dengan cuma-cuma?" Tanyanya. 

"Tentu saja tidak. Dad, aku yakin pasti ada cara agar kita bisa menyelamatkan Renjun tanpa memberikan artefak suci kita. Mae juga berkata kita jangan bertindak gegabah." Jawab Hendery. 

"Bagus, itulah jawaban yang mau saya dengar." Kata Johnny tersenyum bangga pada anaknya. "Kau boleh kembali ke kamarmu. Daddy ada meeting dengan ketua klan lain." 

Hendery mengangguk seraya memberikan hormat pada ayahnya lalu pergi ke kamarnya.

Hendery mengangguk seraya memberikan hormat pada ayahnya lalu pergi ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang