26

177 18 0
                                    

Sore itu, sebelum Jaemin ikut meeting bersama Yuta, Renjun ada di kamarnya sedang mengobrol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu, sebelum Jaemin ikut meeting bersama Yuta, Renjun ada di kamarnya sedang mengobrol. Dari awal kejadian sampai soal kemenangan Kak Dejun dan Jeno yang menang juara dua. Renjun juga bercerita mengenai kekuatan api biru Jaemin yang tiba-tiba muncul lagi.

"Hah? Si roh api biru itu muncul lagi?" Tanya Jaemin. 

"Iya, kata Baba roh itu malah menghisap energimu." Jawab Renjun. "kalau aku saranin kamu rajin-rajin latihan biar energimu sendiri kuat dan dapat membela diri dari roh api biru itu." 

"Iya kak. Ayah tadi juga bilang mau atur jadwal kelas aku sama Kak Kun." Kata Jaemin. "Oh iya, Kak." 

"Hm?"

"Kakak hati-hati ya sama si Yang Yang. Kata Nono dia orangnya pendendam. Aku gak mau kejadian ini terjadi lagi." Peringat Jaemin. 

"Kamu kok cara ngomongnya malah mirip Jeno!" Tawa Renjun. 

"Masa sih? Emang cara bicara Nana mirip sama Nono?" Tanya Jaemin. 

"Gak 100% mirip sih. Tapi Jeno juga bilang gitu ke aku soal Yang Yang. Dia minta aku untuk hati-hati kalau ketemu dia lagi atau setidaknya harus ajak kak Dejun atau Guanlin biar itu gak terjadi lagi." Jawab Renjun. 

"Nono emang bener kak! Apalagi dia memang berniat untuk bunuh kakak." Kata Jaemin membenarkan perkataan Jeno. 

"Udah lah, kamu kan mau meeting sama ayah. Yuk siap-siap dulu, sekalian aku bantu kamu pilihin bajunya." Ujar Renjun mengganti topik dan menggandeng Jaemin ke arah lemari pakaian mereka. 

Renjun mulai berpikir seraya ia memilih baju Jaemin untuk acara meeting dengan ayah mereka. Sebenarnya ia sendiri juga tidak tahu apa yang akan dibicarakan tetapi kata kembarannya mereka akan membahas soal jadwal kelasnya. 

"Nih Na, kamu pakai ini. Warna putih." Kata Renjun memberikan sebuah atas putih. "terus celananya warna biru. Outernya biru juga." 

Jaemin dengan bingung menerima pakaian yang diberikan oleh kakaknya itu. Ia juga memberikan sebuah ikat pinggang berwarna putih agar celana biru itu tidak kedodoran. 

"Udah sana mandi terus ganti. Nanti telat dimarahin ayah lagi." Peringat Renjun. Jaemin hanya mengangguk dan menuruti perkataan kembarannya. 

Sementara itu di depan ruang meeting, terdapat Yuta dan Kun yang sedang mengobrol. Mereka ternyata sedang membahas mengenai kekuatan Jaemin yang setingkat dewa tetapi susah dikontrol atau malah dikeluarkan karena ia tidak tahu menahu soal kekuatan itu.

"Tenang saja, Pak. Jaemin pasti bisa kok mengeluarkan kekuatan itu lagi dan ia pasti mengontrolnya." Kata Kun berusaha menyakinkan Yuta. 

"Tentu saja. Saya percayakan anak saya padamu ya?" Jawab Yuta. Kun mengangguk dengan senyuman pada wajahnya. Mengajar anak ketua klannya memang sudah menjadi kehormatan baginya sebagai murid sekaligus guru di Klan Shizi. 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang