45

126 9 0
                                    

Di kediaman baru Yang Yang alias gedung Klan Shi terlihat Renjun yang sudah lemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kediaman baru Yang Yang alias gedung Klan Shi terlihat Renjun yang sudah lemas. Ia sudah ada di dalam kerangkeng itu kira-kira tiga hari tanpa makan dan minum, ia malah sudah menunggu kematiannya. 

'Tinggal 4 hari lagi... 4 hari lagi kau akan meninggal dan Ayah akan menjemput badanmu dan menghancurkan Yang Yang, tenang saja...' Pikir Renjun pada dirinya sendiri. 

"Renjun, aku akan berikan kau pilihan." Kata Yang Yang membuyarkan lamunannya. "Kau pilih kematian atau memohon belas kasihan dariku." 

Renjun tertawa mendengar pilihan Yang Yang, tentu saja pilihannya sudah jelas, "Kematian. Untuk apa aku memohon belas kasihan darimu? Hasilnya akan sama saja bukan?" Katanya tersenyum lemah. "biarkan aku tidur, aku malas berurusan denganmu." Minta Renjun. 

Yang Yang terkekeh mendengar jawaban Renjun, ia bahkan mengelus pipi Renjun seraya berkata, "Sudah kuduga. Kau itu berbeda dari omega-omega yang lain. Sangat unik dan penuh kejutan. Itu lah alasan mengapa aku semakin suka padamu." 

Renjun langsung menggigit jari Yang Yang karena sudah menyentuhnya, "Jangan sentuh aku! Kau tidak menyukaiku, kau bernafsu padaku. Dasar beta sialan!" Seru Renjun. 

Tetapi bukannya merasa terancam atau marah, Yang Yang malah tersenyum miring. Sepertinya ia menyukai tolakan Renjun. 

Sementara itu, Mark dan Donghyuck sedang dalam perjalanan menuju pulau Mao, di jalan sebuah buku terjatuh dari tas Donghyuck. Mark pun mengambilnya dan melihat judul buku itu. 

"Kisah cinta surgawi..." Baca Mark. 

"Eh! Buset, kok kamu ambil bukunya?! Kembalikan!" Minta Donghyuck berusaha meraih buku itu tapi Mark malah membukanya. 

"Ah ini karya Dewa Xuxi..." Ujar Mark lalu membaca buku itu. Selama membaca dahinya mengernyit karena konten yang begitu membingungkan. "apa-apaan ini?! Aku denganmu?! Dewa Xuxi sepertinya terlalu banyak minum arak!" Serunya mengembalikan buku itu dengan kasar. 

Donghyuck yang menerima buku itu dengan penasaran membaca isinya. Dahinya juga mengernyit membacanya. Hah?! Dia dan Mark adalah jodoh?! Tapi mereka kan hewan suci surga? Apakah bisa?! 

"Sepertinya kau benar, Dewa Xuxi terlalu banyak minum arak surga. Maklum, ia rindu pada suami manusianya." Ujar Donghyuck. "Kasihan sekali ia mati dengan tragis... semoga saja mereka bisa bersatu lagi." lanjutnya lirih. 

Mark melirik Donghyuck yang terlihat sedih tapi beruang suci itu tidak ambil pusing dan langsung memasukkan buku itu ke tasnya, "Sudahlah tidak usah dipikirkan. Kita harus ke pulau Mao segera." Ucap Donghyuck yang dijawab dengan anggukan Mark. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang