48

118 8 0
                                    

Sementara itu di gedung Klan Shi, terdapat Renjun yang sudah dipindahkan ke kamar Yang Yang, ia bahkan dipaksa untuk makan makanan yang sudah basi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara itu di gedung Klan Shi, terdapat Renjun yang sudah dipindahkan ke kamar Yang Yang, ia bahkan dipaksa untuk makan makanan yang sudah basi. Awalnya Renjun menolak tapi Yang Yang tetap memaksa jadi Renjun tidak punya pilihan lain selain menerima makanan itu. 

"Kau tidak tahu saja kalau aku harus makan makanan seperti ini untuk bertahan hidup dari kejaran klan-klan sok suci itu!" Ujar Yang Yang. "Dan jika kau jika tidak menurutiku, kau akan mengalami hal yang sama sepertiku!" Ancamnya. 

Renjun tidak menjawab dan hanya memakan makanan itu dengan terpaksa. Mau bagaimana pun, ia harus bertahan hidup di klan shi dan pada akhirnya dapat membunuh Yang Yang saat itu juga. 

Setelah selesai makan, Yang Yang pun berbaring di kasurnya hendak tidur. Renjun pun menengok ke arah Yang Yang dan memastikan ia benar-benar tidur, ia berencana untuk membunuh Yang Yang dan kabur dari situ. Tetapi usahanya sia-sia saat Yang Yang ternyata belum tertidur sepenuhnya dan balik mencekik Renjun. 

"Inilah hal yang aku benci dari klan-klan sok suci itu. Kalian berbicara soal kebenaran, soal kebaikan tapi kau malah mau membunuhku? Aku bahkan tidak ada niat untuk membunuhmu." Kata Yang Yang seraya mencekik Renjun lebih kencang. "Lagipula, kau tidak akan bisa membunuhku, bagaimanapun caranya." 

Di pulau Mao, Kun masih berusaha memisahkan Pedang Tengoku dengan Jaemin karena pedang itu sangat berbahaya dan bisa membuat Jaemin haus darah, ia tidak mau muridnya ini menjadi seorang pembunuh berdarah dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pulau Mao, Kun masih berusaha memisahkan Pedang Tengoku dengan Jaemin karena pedang itu sangat berbahaya dan bisa membuat Jaemin haus darah, ia tidak mau muridnya ini menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Sayangnya, semua usahanya untuk memisahkan pedang itu gagal, dan malah semakin nempel dengan Jaemin. 

'Mengapa sulit sekali? Apakah karena pedang itu mengenalinya sebagai dewa perang?' Pikir Kun 

Tiba-tiba di sampingnya muncullah Dewa Xuxi yang terlihat khawatir, "Yang Mulia." Panggilnya. 

"Astaga, kau mengagetkanku!" Seru Kun saat melihat Dewa Xuxi. 

"Maafkan saya Yang Mulia, saya datang ke sini karena pilar kehidupan dewa perang berkedip terus." Jawabnya. 

"Saya tadi berusaha untuk menyegel kekuatan Tengoku dan bahkan memisahkan mereka tetapi itu tidak berhasil..." 

"Waduh, gawat itu Yang Mulia! Jika ia benar-benar terikat oleh pedang itu ia akan haus darah dan menjadi pembunuh berdarah dingin! Bahkan ingatan dan kekuatannya juga akan pulih!" Seru Xuxi. 

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang