21

178 20 0
                                    

Malam itu, didapatkan Jeno yang sedang memindahkan Jaemin ke kamarnya dengan bantuan Renjun yang masih terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu, didapatkan Jeno yang sedang memindahkan Jaemin ke kamarnya dengan bantuan Renjun yang masih terbangun. 

"Kok bisa sih dia tidur di luar?" Bisik Renjun pada Jeno yang sedang menggendong Jaemin. 

"Dia minta ketemuan di taman ceri buat kasih gelang ini. Terus ada teman-temanku tadi, jadi harus sembunyi. Dianya malah ketiduran." Jawab Jeno sama pelannya seraya menunjukkan gelang Taeyong pada Renjun. 

Renjun mengangguk seraya ia mengintip keluar kalau-kalau ayahnya lewat, "Buruan, sebelum ayah kembali." katanya masih dengan pelan seraya membiarkan Jeno masuk ke dalam kamar mereka, ia juga mengarahkan Jeno ke kasur Jaemin. 

"Nih kasurnya." Kata Renjun. 

Kasur yang ditiduri Jaemin memiliki seprai berwarna biru pastel dengan selimut berwarna putih salju dan bantal dengan warna yang sama. Jeno tersenyum sedikit melihat tempat tidur Jaemin, menurutnya itu warna yang simple namun imut dan cocok dengan Jaemin. Ah ngomong-ngomong soal Jaemin, ia sudah diletakkan di tempat tidur dan sudah terselimuti. Ia terlihat begitu tenang dalam tidurnya. 

"Buruan balik sana. Nanti ketahuan si Hansol kamu yang kena lagi." Kata Renjun. 

Jeno hanya mengangguk seraya ia buru-buru kembali ke penginapannya. Sekarang di kamar itu tersisi Renjun dan kembarannya yang masih tidur. Renjun menghela napas seraya ia duduk di pinggiran kasur Jaemin. 

"Na, sepertinya jodohmu sudah terungkap hari ini. Jeno sepertinya suka padamu, semoga hubungan percintaan kalian akan berakhir bahagia." Kata Renjun mengelus rambut kembarannya. Ini adalah saat pertama Renjun terlihat sangat lembut dan penyayang dibanding dengan dirinya di siang hari yang galak dan judes pada orang. 

"Kakak gak mau kamu kenapa-napa apalagi dalam soal percintaan. Tapi menurutku, Nono-mu itu sepertinya orang yang baik." Lanjutnya. 

Sayang sekali, moment wholesome ini harus berhenti karena Renjun mendengar langkah kaki dan suara ayahnya. Ia langsung cepat-cepat ke tempat tidur dan berpura-pura tidur. Benar saja dugaannya, Yuta sekarang sedang memeriksa apakah anak-anaknya sudah tidur. Bahkan Renjun yang sedang tidur mendengar pintu kamar mereka digeser serta langkah kaki ayahnya. 

"Tumben sekali Nana tidurnya damai begitu. Sepertinya ia sedang bermimpi indah." Ujar Yuta saat melihat betapa damainya tidur Jaemin.

Akhirnya, Yuta pun keluar meninggalkan anak kembarnya itu untuk istirahat karena besok acara musim semi masih berjalan, ia sendiri juga harus bersiap-siap untuk acara itu. Tetapi, pada malam yang sama seorang iblis pun datang ke gunung Shizi dan lagi-lagi berusaha membuka kolam terlarang. Tentu saja itu memberikan sinyal kepada para tetua di sana dengan batu penanda yang langsung menyala dan mengeluarkan cahaya warna-warni agar terlihat. Ternyata hal ini dilihat oleh Yuta dan Kun yang baru saja akan tidur. 

"Ada penyusup." Gumam Kun langsung menutup pintu kamarnya dan terbang ke arah kolam terlarang. 

Ternyata Yuta melakukan hal yang sama dan terbang ke situ untuk memeriksa apa yang terjadi. Tetapi saat mereka berdua sampai di sana tidak ada siapa-siapa.

Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang