41

98 10 0
                                    

Setelah berjalan cukup lama dan mengikuti rubah-rubah kecil tadi, akhirnya Min Hyung, Karina dan Renjun pun berhasil masuk ke dalam Goa Batu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah berjalan cukup lama dan mengikuti rubah-rubah kecil tadi, akhirnya Min Hyung, Karina dan Renjun pun berhasil masuk ke dalam Goa Batu itu. Selama perjalanan mereka terus menerus melewati mata formasi yang membuat mereka terperangkap dalam lubang tak berujung yang membuat mereka terus menerus kembali ke posisi semula. Bukannya mencari solusi, Karina dan Renjun malah saling salah-salahan. 

"Kalian berdua kok malah saling salah-salahan sih?! Aduh pusing aku lama-lama!" Tegur Min Hyung. 

"Ya lagian! Gara-gara dia tuh! Kita jadi berputar-putar terus!" Seru Karina. 

"Udah tahu dia iblis rubah! Ya pasti ada jebakan lah! Gimana sih kamu?!" Sahut Renjun. 

"Bener sih, kamunya saja yang bodoh dan tertipu~" Ledek Karina seraya ia meraba tembok di sebelahnya. 

"Kar jang-" Sebelum Min Hyung dapat menegurnya lukisan yang dipegang Karina langsung menyedotnya. Untung saja mereka berdua langsung beraksi dan berusaha menariknya kembali. Saat ditarik balik, Karina lagi-lagi mengoceh dan meledeki Dewi Gao ini. 

"Wah, udah tukang tipu narsis juga dia. Lihat tuh! Dia aja punya lukisan dirinya!" Oceh Karina. 

"Pentingkah itu sekarang, gadis bodoh?! Kamu lebih bodoh lagi dari kita, kenapa kamu begitu ceroboh hah?!" Tegur Renjun mulai emosi. 

"Terus? Emang aku minta bantuanmu? Kan enggak!" Sahut Karina. 

'Dewa, Dewi.... aku bisa gila kalau dekat-dekat mereka!' Pikir Min Hyung seraya menggeleng. "Tidak penting itu! Yang penting sekarang kita cari mereka atau setidaknya mencari cermin pengingat itu!" 

Keduanya pun diam dan mengangguk seraya mulai mencari cermin pengingat yang dimaksud Min Hyung. Pas sekali, Renjun melihat cermin itu ada di dalam sebuah cahaya berwarna ungu, ia hendak meraihnya tetapi tangannya malah tersetrum. 

"Ih! Kok malah disetrum sih?! Dasar Dewi KW!" Hujat Renjun. 

Min Hyung lagi-lagi menghela napas dan mengajak mereka mencari teman-teman mereka dulu. Karina dan Renjun pun setuju dan berlari mengikuti Min Hyung. Tanpa diketahui mereka, di ruangan tepat di sebelah mereka terdapat Jungwoo dan beberapa murid tawanan Yeri di sana. Mereka sekarang sedang memikirkan cara untuk melarikan diri dari situ. Entahlah bagaimana. 

Di lain tempat, Yeri akhirnya menunjukkan jalan keluar untuk mereka sekaligus menunjukkan gua iblis tempat iblis-iblis kejam itu berdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di lain tempat, Yeri akhirnya menunjukkan jalan keluar untuk mereka sekaligus menunjukkan gua iblis tempat iblis-iblis kejam itu berdiam. Ia juga menunjukkan tawanannya yang masih ada di situ. 

"Katamu mereka pulang... kok masih ada?" Tanya Hendery bingung. 

"Ya mana aku tahu. Aku sendiri juga gak bisa maksa mereka pulang." Sahut Yeri. "coba aja tanya sendiri mereka mau pulang atau tidak." 

Jaemin pun memberanikan diri untuk bertanya pada mereka dan ternyata benar kata Yeri, pria-pria ini tidak mau pulang dan memilih untuk tinggal di situ dan bercengkrama bersama Yeri. Mereka berkata bahwa cerita-cerita Yeri menyenangkan dan seru, ia juga adalah seorang siluman yang friendly dan baik hati pada mereka. 

"Kak Yeri, mendingan mereka disuruh pulang saja. Kasihan dicariin keluarga mereka pasti." Minta Jeno. 

"Ah ya sudah. Semuanya, kalian boleh pulang. Kultivasiku juga sudah selesai kok, sebentar lagi aku akan naik ke surga." Kata Yeri pada mereka. Pria-pria itu pun menurut dan pergi dari situ untuk pulang ke rumah masing-masing. "sudah kan? Lepaskan aku ya? Aku sendiri juga ada misi untuk mengumpulkan kunci-kunci itu dan menyelamatkan Hongseok. Kalau aku selamatkan dia sekarang maka bumi akan aman karena Hongseok akan menikah denganku dan tidak akan maju perang lagi." 

"Tapi Kak..." 

"Kalian kalau mau bantu aku silahkan, tapi aku sarankan jangan karena membantuku itu sama saja bohong. Kalian manusia, mereka iblis. Tidak akan bisa kalian melawan mereka." lanjut Yeri. 

"Tapi kalau misalkan Hongseok bebas apa iya kita bisa menjamin keamanan bumi? Bisa saja dia bebas tetapi iblis itu tetap bangkit." Tanya Hendery. 

"Aku udah kasih tahu kalian semua yang kalian perlukan. Chenle juga udah jelasin kok, dan sudah kukatakan pula. Manusia tidak sebanding untuk melawan iblis karena iblis sudah memiliki pengalaman yang lebih." Jawabnya. 

"Kalau begitu kenapa kamu menculik Nyonya Wong? Apakah itu untuk kunci roh juga?" Tanya Jeno, tetapi pertanyaan itu tidak dijawab oleh siluman rubah ini.

"Kak, kita harus bawa dia balik ke Lau Hu. Mungkin kalau dibawa balik ada solusinya." Minta Guanlin. 

"Gak boleh! Aku tuh menangkap dia karena ingin tahu di mana kunci roh klan Lau Hu dan kenapa bisa hilang!" Tolak Yeri. 

Tiba-tiba mereka mendengar suara Jungwoo yang berkata, "Anda tidak akan bisa mendapatkannya!" 

"Gugu!" Seru Jaemin saat melihat istri pamannya. Jungwoo hanya memberikan senyuman pada Jaemin dan berjalan ke arah mereka, tiba-tiba ratu klan ini melihat gelang yang digunakan oleh Jaemin. 

"Eh? Gelang harimau emas..." Ucap Jungwoo saat melihat gelang yang dikenakan Jaemin. "kamu dapat ini dari mana?" 

"Ah... tadi Jiujiu yang kasih. Katanya ini hadiah buat Mae Chitta yang berulang tahun." Jawab Jaemin bingung. Jungwoo langsung menghela napas lega mendengar itu, ternyata suaminya masih cukup pintar untuk memindahkan artefak suci mereka dalam bentuk gelang. 

"Aduh, untung saja iblis-iblis dari Klan Shi tidak mendapatkannya. Tapi kemungkinan Klan Lauhu terkena masalah besar sekali karena mereka pasti menargetkan Klan itu dulu." Kata Jungwoo.

"Terus gimana dong kalau Klan Lau Hu kena masalah? Apa ada yang bisa kita bantu?" Tanya Jaemin. Jungwoo menggeleng dan berkata bahwa itu sudah terlambat. Ia memang berbuat curang dan tidak bisa dimaafkan, karena dia juga klan suaminya terkena musibah dan diserang para iblis. Sekarang tidak ada yang bisa dilakukan karena klan itu sudah terbantai habis oleh iblis-iblis klan Shi. 

"Gugu jangan pesimis gitu dong! Pasti ada jalan keluarnya untuk ini semua!" Protes Jaemin.

"Sudah terlambat Na... para iblis itu sudah membantai semua orang dalam Klan itu dan sekarang target berikutnya adalah Pulau Mao." Jawab Jungwoo. 

Dejun dan Jaemin sama-sama kaget mendengar itu karena otomatis Lucas sudah meninggal dan tidak berdaya sekarang, belum lagi teman-teman mereka dari Klan itu. 

"Kalau begitu kita harus ke sana dan membela pulau Mao dari serangan iblis-iblis ini dan memberikan ini pada mereka sebagai hadiah untuk Ratu Klan mereka." Ujar Jeno. 

"Betul, aku juga harus pulang dan melaporkan ini semua pada Daddy. Pasti Daddy punya solusinya." Tambah Hendery. "dan kali ini kita tidak boleh terlambat." 

" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pandora's BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang